Pengamat: Kabinet Zaken Prabowo Hanyalah Sebuah Gimik

Mediaumat.info – Pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menyebut Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan membentuk kabinet zaken (kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik tertentu) dinilai Pengamat Politik Dr. Riyan hanyalah sebuah gimik.

“Ini adalah sebuah gimik saja, jadi narasi yang seolah-olah kelihatannya itu mewah,” ujarnya dalam Kabar Petang: Kabinet Zaken Hanya Gimik? di kanal YouTube Khilafah News, Sabtu (21/9/2024).

Karena, lanjutnya, pada faktanya kemenangan dari Prabowo itu didukung oleh partai-partai dengan jumlah yang banyak. Artinya, sangat kecil kemungkinannya terbentuk kabinet zaken.

“Kalau kemudian yang terjadi itu adalah tadi tidak mengakomodir kepentingan dari apa namanya parpol-parpol yang mendukungnya tadi dan apalagi kita juga tahu hari ini sedang dikebut apa yang disebut dengan revisi Undang-Undang Kementerian Negara yang dulu rencananya itu konon hanya 34 ya maksimal begitu ya itu nanti akan dipergemuk gitu ya istilahnya diperluas gitu ya, sehingga sesuai dengan keinginan dari presiden,” bebernya.

Jadi, Riyan sendiri melihat secara pribadi, satu sisi memang konsep kabinet zaken itu seperti itu didominasi oleh orang-orang profesional, tapi jangan lupa yang dihadapkan pada ruang politik yang ketika mereka memenangkan pemilu itu didukung oleh partai-partai yang banyak sampai termasuk juga partai-partai yang dulu lawannya pun sekarang menyeberang ke sana.

“Dan tidak mungkin itu tanpa kemudian diberikan kompensasi,” tuturnya.

Sebelum presiden terpilih Prabowo Subianto akan membentuk zaken kabinet yang diisi oleh individu-individu kompeten, meskipun mereka (koalisi Prabowo) bisa juga diajukan oleh partai politik.

“Pak prabowo ingin pemerintahan yang dipimpinnya nanti adalah kabinet zaken di mana orang-orang yang duduk di Kementerian orang-orang ahli,” kata sekretaris jenderal partai Gerindra Ahmad Muzani di gedung DPR Senayan di kota Jakarta pada hari Senin 9 September 2024.

Konon dulu tanggal 6 September 1960 Kabinet Natsir yang juga disebut kabinet zaken terbentuk, karena di isi oleh orang-orang profesional dan ahli didalam posisi menteri.

Natsir yanh juga yang pada saat itu merupakan kader masumi itu tidak mengikutkan sertakan Partai Nasional Indonesia (PNI ) didalam dalam kabinetnya, padahal kursi PNI di parlemen berada diposisibkedua terbesar setelah Masyumi, jadi Natsir bekerja sama dengan partai-partai kecil

Namun faktanya kemudian kabinet Natsir hanya berusia singkat, karena waktu itu adalah sifatnya parlementer akhirnya Natsir mengembalikan mandatnya sebagai Perdana Menteri kepada Soekarno setahun kemudian tahun1961.

*Rencana*

Riyan menilai rencana Pak Prabowo hanyalah gimik agar pemerintah kedepan citranya baik, serius mengelola negara dan memberikan pelayanan yang baik.

“Ya saya lebih berkeyakinan seperti itu, kenapa karena yang sekarang terjadi dengan kemenangan Prabowo Gibran, itu sebenarnya adalah tidak lepas juga dari upaya untuk meneruskan apa yang kemudian sudah dilakukan oleh rezim sebelumnya,” ucapnya.

Ia mengungkapkan dulu Pak Jokowi 10 tahun yang lalu juga sama menjanjikan adanya zaken kabinet dalam konteks nawasaranya itu yang kemudian akhirnya berubah menjadi nawadosa.

“Artinya begini dengan pencitraan itu, dia (Jokowi) ingin meraih dukungan tapi pada saat yang sama dia melakukan kebijakan-kebijakan yang sifatnya otoriter yaitu berupa produk-produk undang-undang yang justru malah tidak pro pada rakyat tapi pro kepada segelintir ya oligark-oligark,” tuturnya.

Misalnya lanjutnya, ada kriminalisasi ulama, pencabutan Badan Hukum Perkumpulan (BHP) dari HTI, kemudian juga dari Front Pembela Islam (FPI) tidak diakui lagi keberadaannya.

“Jadi intinya jangan lupa membaca bahwa Prabowo Gibran itu artinya berarti bahwa itu Prabowo Jokowi ke depan begitu, artinya kita akan bisa melihat dan itu sudah terlihat langkah-langkahnya bahwa tadi revisi undang-undang Kementerian tadi itu dan juga koalisi gemuk gitu ya ini sesuai dengan apa yang menjadi tagline mereka gemoy gitu ya dan sangat sulit untuk membayangkan akan terjadi kabinet zaken atau profesional tadi sebagaimana yang diklaim sementara oleh mereka,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

 

Share artikel ini: