Pengamat: Harga Jual Pertamax Internasional Tak Bisa Dijadikan Standar Dalam Negeri

 Pengamat: Harga Jual Pertamax Internasional Tak Bisa Dijadikan Standar Dalam Negeri

Mediaumat.id – Terkait acuan harga pertamax dengan mengikuti harga pasar internasional, Pengamat Ekonomi Arim Nasim menyatakan harga pasar internasional tidak bisa dijadikan standar untuk harga dalam negeri.

“Ini harga jual internasional, kan enggak bisa dijadikan standar untuk harga dalam negeri,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Rabu (23/3/2022).

Menurutnya, seharusnya yang dijadikan standar itu harga pokok bukan harga pasar. “Penetapan harga berdasarkan harga internasional itu enggak tepat, harusnya penetapan harga itu didasarkan kepada harga pokok plus keuntungan yang diharapkan,” tegasnya.

Tapi selama ini, kata Arim, sulit untuk mengetahui harga pokok BBM karena kurang transparan dalam penetapan harga. Misalnya, harga keekonomian pertamax menurut staf menteri BUMN adalah Rp14.500.

“Secara konsep, pemerintah sudah menyerahkan harga BBM kepada mekanisme pasar dengan acuan harga internasional, kecuali untuk jenis solar, katanya, masih ada subsidi. Jadi, harga BBM akan mengikuti harga pasar, walaupun ketika harga BBM dunia turun dengan berbagai alasan Pertamina tidak mau menurunkan harga jual dalam negeri. Tapi ketika harga BBM dunia naik, biasanya mereka merespons dengan cepat menaikkan harga,” ungkapnya.

Arim mengatakan, akar masalahnya itu adalah liberalisasi pengelolaan migas, sehingga SDA hampir 80 persen lebih produksi migas dikuasai swasta baik lokal maupun asing. “Pertamina hanya menguasai produksi minyak sekitar 15 persen,” tuturnya.

Solusinya, kata Arim, migas harus sepenuhnya dikelola oleh negara, haram diserahkan ke swasta. Kalau dikuasai negara berapa pun harga jualnya, keuntungan kembali ke negara. “Kalau sekarang harga naik yang menikmati para kapitalis seperti dalam kasus minyak goreng,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *