Mediaumat.id – Pengamat Politik Islam dan Militer Dr. Riyan, M.Ag. mengatakan dakwah merupakan cara yang paling utama dalam menghadapi islamofobia.
“Untuk menghadapi islamofobia tentu yang paling utama itu adalah melakukan dakwah secara individu maupun kelompok,” ujarnya dalam acara Kajian Fiqh: Membendung Islamofobia Global, Sabtu (19/3/2022) di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn.
Riyan menegaskan, dakwah tersebut harus mengungkapkan apa yang menjadi motif dari islamofobia itu.
Menurutnya, kondisi saat ini hakikatnya adalah pertarungan antara yang hak dan yang batil. Apabila bisa disadarkan, maka persepsi yang salah, dan kebencian terhadap Islam akan berubah. Tapi apabila tidak, maka pertarungan ini akan berlangsung terus karena melibatkan konstelasi internasional.
Riyan meyebut, apabila islamofobia ini secara sistematis dilakukan oleh negara, maka harus dihadapi juga oleh negara. Baik itu yang terkait dengan penganiayaan, pembunuhan, penghilangan identitas dan juga terkait kebijakannya.
“Nah dalam konteks inilah untuk menghadapi islamofobia haruslah kemudian dihadapi oleh negara, dalam konteks Islam ya pemerintahan Islam,” ucapnya.
Riyan menilai, dulu di masa pemerintahan Islam telah efektif menghalau setiap kejahatan islamofobia dari negara-negara besar di masa itu. Ia mencontohkan Khalifah al-Mu’tasim Billah yang mengerahkan tentara untuk menolong Muslimah dari pelecehan tentara Romawi, kemudian Sultan Abdul Hamid II yang mengancam perang dengan Prancis bila membiarkan teater yang mementaskan drama menghina Nabi Muhammad SAW.
“Kesimpulannya, makin relevan kebutuhannya akan khalifah dan khilafah yang akan melindungi kaum Muslim di seluruh dunia” pungkasnya.[] Agung Sumartono