Pengamat: AS dan Sekutu Inginkan Timur Tengah di Bawah Dominasi Barat

 Pengamat: AS dan Sekutu Inginkan Timur Tengah di Bawah Dominasi Barat

Mediaumat.info – Menjawab pertanyaan mengapa Amerika Serikat dan sekutunya membombardir kelompok Houthi di Yaman, Pengamat Politik Internasional Dr. Hasbi Aswar menyebut AS dan sekutunya menginginkan Timur Tengah di bawah dominasi Barat.

“Apa yang terjadi di Laut Merah, apa yang terjadi di Gaza, apa yang terjadi di Suriah itu satu paket, yaitu Amerika, Inggris dan sekutunya, mereka menginginkan Timur Tengah di bawah dominasi Barat,” tuturnya di Kabar Petang: Kompleks! Bongkar Konflik Laut Merah, Sabtu (20/1/2024) melalui kanal YouTube Khilafah News.

Itu semua, lanjutnya, untuk kepentingan perdagangan global karena AS dan Eropa banyak bergantung terhadap Timur Tengah dari aspek minyak.

“Selain itu Eropa banyak bergantung terhadap produk-produk Cina. Jalur yang paling ringkas dari Cina ke Inggris misalnya harus melalui Selat Bab el-Mandeb di Yaman, Laut Merah, kemudian Terusan Suez di Mesir,” jelasnya.

Ketika tempat-tempat itu bermasalah dan ditutup, ucapnya, itu akan berbahaya karena kapal-kapal pengangkut kargo akan memutar ke lautan Afrika Selatan yang jaraknya puluhan ribu kilometer lebih jauh.

“Dari Eropa ke Samudra Hindia misalnya bisa ditempuh sekitar 25 hari. Ketika memutar ke lautan Afrika untuk sampai ke Samudra Hindia itu bisa satu bulan lebih. Secara ekonomi itu sangat merugikan,” bebernya.

Demi kepentingan ini, jelas Hasbi, maka beberapa saat setelah serangan Houthi, AS membuat koalisi besar melibatkan Arab, Eropa, dan yang lainnya.

“Bagi Amerika, ini adalah jalur yang sangat strategis buat mereka secara ekonomi,” tandasnya.

Hamas

Hasbi juga menjelaskan, kenapa Hamas diserang habis-habisan, karena Hamas adalah musuh terbesar AS saat ini.

“Amerika tidak mau kasus Taliban di tahun 2021 terulang. Setelah 20 tahun Amerika mem-backup dua rezim yang korup di Afghanistan, Amerika dikalahkan Taliban. Hamas juga sama. Kalau Hamas tidak bisa dihancurkan itu adalah tanda kehancuran dominasi Amerika dan eksistensi Israel di Timur Tengah,” ulasnya.

Houthi sambungnya, tidak berbeda, apalagi Houthi ini menguasai wilayah yang berbatasan dengan Laut Merah.

“Kalau Houthi tetap seperti sekarang ini melakukan serangan-serangan, maka akan terjadi perang besar lagi di Yaman yang mengorbankan puluhan ribu orang. Kenapa? Karena ini kepentingan strategis. Kalau menyangkut kepentingan strategis, negara-negara Barat akan menutup mata masalah kemanusiaan, masalah moralitas. Mereka tidak peduli dikecam, dibawa ke pengadilan, yang penting kepentingan strategis mereka, politik, ekonomi, militer, terpenuhi di sana,” ujarnya memprediksi.

Ideologi Benar

Hasbi berkeyakinan, konflik di Yaman akan berakhir hanya jika Yaman dipimpin oleh seorang pemimpin yang bisa menyatukan rakyat dengan ideologi yang benar, masyarakat cinta pada pemimpin tersebut, dan pemimpin itu mengelola masyarakat dengan visi dan misi yang benar.

“Yaman itu dalam sejarahnya hanya baik dan benar saat dipimpin oleh kekuasaan umat Islam. Jadi saya kira pemimpin yang mengembalikan Yaman ke jalan yang benar itu hanyalah dengan Islam,” tegasnya.

Hasbi berharap, konflik yang terjadi di Yaman ini bisa menjadi pemantik bagi kaum Muslim di seluruh dunia untuk berjuang sekuat tenaga dengan gigih, tanpa lelah.

“Berjuang untuk bisa mengembalikan kejayaan kaum Muslimin sebagai negara superpower seperti yang ada di masa-masa sebelumnya. Serta mampu berkontribusi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di wilayah-wilayah itu bahkan termasuk di wilayah-wilayah lainnya yang terzalimi,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *