Pendudukan Menutup Jalur Penyeberangan Gaza dan Mencegah Masuknya Bantuan

Hamas Menganggapnya Sebagai Kudeta Terang-Terangan Terhadap Perjanjian
Lembaga Penyiaran Israel mengatakan bahwa pemerintah pendudukan memerintahkan tentara untuk menutup semua penyeberangan ke Jalur Gaza dan mencegah masuknya pengiriman bantuan yang ditujukan untuk Jalur Gaza. Channel 14 (Israel) melaporkan bahwa keputusan pemerintah Netanyahu diambil setelah konsultasi keamanan tadi malam, dalam koordinasi dengan Amerika, menyusul berakhirnya fase pertama gencatan senjata, dan penolakan pendudukan untuk memasuki fase kedua negosiasi.
Sementara itu, Channel 12 (Israel) melaporkan bahwa pemerintah Netanyahu pagi ini menyetujui kemungkinan memanggil tambahan 400.000 tentara cadangan. Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa masuknya semua barang dan pasokan ke Jalur Gaza akan dihentikan mulai Minggu pagi. Ia menambahkan bahwa entitasnya tidak akan mengizinkan gencatan senjata tanpa pembebasan para sandera, dan jika Hamas terus menolak, akan ada konsekuensi lain.
Melanggar kesepakatan merupakan sifat orang Yahudi dan telah menjadi masalah sepanjang sejarah. Setiap kali mereka membuat perjanjian dengan Allah, mereka melanggar perjanjian itu dan kembali kepada tirani mereka. Hizbut Tahrir mengatakan dalam pernyataannya yang dikeluarkan di awal perjanjian bahwa kaum Yahudi tidak dapat dipercaya, dan mereka dapat melanggar perjanjian tersebut kapan saja. Berlanjutnya serangan Yahudi di Tepi Barat, dan serangan berkelanjutan mereka di Lebanon meskipun ada perjanjian, merupakan bukti dan indikator atas semua itu (hizb-ut-tahrir.info, 3/3/2025).
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat