Penangkapan Sepuluh Hakim Arab Saudi atas Tuduhan Pengkhianatan Tingkat Tinggi Ungkap Kekejaman dan Kebiadaban Ibnu Salman

 Penangkapan Sepuluh Hakim Arab Saudi atas Tuduhan Pengkhianatan Tingkat Tinggi Ungkap Kekejaman dan Kebiadaban Ibnu Salman

The Washington Post (15/3/2023) dalam laporan berjudul: “10 Saudi judges are charged with treason. They were too ‘lenient.’ (10 Hakim Saudi Didakwa dengan Pengkhianatan. Mereka Terlalu ‘Lunak’)” mengungkapkan secara detail dan menarik tentang tuduhan otoritas Saudi atas “pengkhianatan tingkat tinggi” dari sepuluh hakim yang berafiliasi dengan “Pengadilan Pidana Khusus”, dimana pengadilan ini awalnya didirikan di Kerajaan pada tahun 2008 M. dan digunakan untuk mengadili kasus-kasus yang berkaitan dengan terorisme, hingga menghukum lawan politik dan melakukan operasi pembersihan terhadap musuh-musuh Putra Mahkota.

Dalam kasus terbaru, 10 hakim ini—enam di antaranya adalah mantan Hakim Tinggi Pengadilan Kriminal Khusus, dan empat mantan Hakim Mahkamah Agung Kerajaan—menghadapi tuduhan makar, yang membawa hukuman mati di Arab Saudi. Kejahatan mereka adalah bahwa mereka tidak tegas dan kurang kejam dalam menjatuhkan hukuman penjara.

Berita tentang kasus hakim dibocorkan oleh sumber ke kelompok Democracy for the Arab World Now (DAWN), yang didirikan oleh Jamal Khashoggi, yang dibunuh oleh regu pembunuh Saudi di konsulat kerajaan di Istambul pada 2 Oktober 2018, menurut surat kabar.

Dan (The Washington Post) menunjukkan bahwa “para hakim ini tidak memiliki tangan yang benar-benar bersih.

Menurut DAWN, para hakim dipaksa menandatangani pengakuan bahwa mereka terlalu “lunak” dalam kasus yang mereka pimpin … Setelah para hakim ditangkap, Putra Mahkota menggantikan mereka dengan loyalisnya. Akibatnya, persidangan sebelumnya dan hukuman terhadap aktivis politik dan komentator media sosial telah ditinjau, dan hukuman telah meningkat secara signifikan.

Surat kabar itu menutup laporannya dengan mengatakan: “Putra Mahkota berbicara tentang modernitas yang mencolok tetapi memerintah dengan kekejaman yang biadab.”

Muhammad bin Salman (MBS) adalah model penguasa diktator, yang waktunya telah tiba untuk murka Allah SWT. turun menimpa mereka di dunia ini sebelum siksa yang pedih kelak di akhirat. Muhammad bin Salman ini kekejaman dan kebiadabannya mungkin lebih dari para penguasa diktator lainnya sehingga dia menentang agama Allah SWT. dan menantang kaum Muslim terkait agama mereka dengan apa yang telah dia lakukan secara telanjang dan terbuka (Al-Waie [Arab], Edisi No. 438-439-440 , Tahun ke-37, Rajab – Sya’ban – Ramadhan 1444 H./Februari – Maret – April 2023 M.).

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *