Penaklukan Konstantinopel, Janji Allah yang Pasti Sebagaimana Roma akan Dibebaskan dan Khilafah Kembali Akan Ditegakkan

Memperingati Sejarah Penaklukan Konstantinopel yang gemilang, Majelis Ta’lim Khairu Ummah Pangandaran melaksanakan acara yang dilaksanakan pada hari Rabu malam, 15 Januari 2020 bertepatan dengan 20 Jumadil Awwal 1441 H di Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.

Diawali dengan pembacaan Pidato Amir Hizbut Tahrir al-‘Alim al-Jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah oleh al Ustadz Muhammad Ridlwan, Pimpinan Majelis Ta’lim Ashabul Kahfi. Pidato yang menggugah dan memotivasi semangat untuk merealisasikan kabar gembira dari Rasulullah akan penaklukan Kota Roma setelah delapan abad lalu terwujud apa yang dijanjikan yaitu ditaklukannya Konstantinopel.

Syaikh ‘Atha mengingatkan tiga sebab penaklukan Konstantinopel yaitu Pertama, mengembalikan ingatan agar setiap orang yang punya dua mata melihat keagungan Islam dan kaum Muslim ketika Islam mereka diterapkan. Ketika itu kekufuran tidak bisa berdiri. Bahkan kebenaran menjulang tinggi dan meninggi. Kedua, agar hati Anda tenteram (yakin) dengan teralisasinya tiga kabar gembira Rasulullah saw lainnya sebagaimana telah terealisasinya kabar gembira pertama. Ketiga, Barat kafir, bersama dengan para pengkhianat arab dan Turki telah berhasil menghancurkan al-Khilafah pada tahun 1342 H-1924 M. Penghancuran itu dianggap setara dengan penaklukan Konstantinopel. Namun demikian, Syaikh ‘Atha mengingatkan bahwa kelak, janji-Nya pun akan terealisasi yaitu kembalinya Khilafah yang kelak akan membebaskan pula tanah suci al-Quds di Palestina.

Peserta yang hadir semakin bergelora semangatnya ketika paparan Sejarah Penaklukan Konstantinopel disampaikan oleh Abu Hamzah. Diawal paparannya, beliau menjelaskan tentang urgensi mengingat kembali sejarah emas penaklukan Konstantinopel yang diikuti dengan pertanyaan kepada para peserta. Pembicara bertanya “Siapa yang menginginkan menjadi pelaku sejarah atas pemenuhan bisyarah Rasulullah membebaskan Roma setelah Konstantinopel berhasil diwujudkan, silakan angkat tangan kanannya? Siapa yang menginginkan mendapat kemuliaan yang dijanjikan diakhirat saat kita menjadi telah bersungguh-sungguh mewujudkan dengan amalan perjuangan yang terbaik, silakan acungkan tangan kirinya? Dan siapa yang menginginkan kedua-duanya, acungkan kedua tangannya?”. Maka sontak peserta menyambutnya mengangkat kedua tangannya diiringi dengan pekikan takbir.

Dalam pemaparannya, narsumber menampilkan tayangan disertai mengajak peserta beriustrasi gambaran selat Bosphorus sebagai pintu masuk kapal-kapal perang kaum muslimin yang akan membebaskan Konstantinopel seperti layaknya masuknya kapal-kapal menuju teluk Pananjung Pangandaran tempat para hadirin berada di malam itu. Narasumber benar-benar ingin membawa suasana peserta layaknya suasana pada bulan Jumadil Awwal tahun 857 H yang lalu, sehingga peserta merasakan benar heroiknya bagian demi bagian cerita futuhat yang dilakukan Sultan Muhammad ll (Al-Fatih) yang dengan kesungguhannya berhasil mewujudkan janji baginda mulia Muhammad SAW di abad pertama hijriyah. Walhasil, dengan ditayangkannya video Bisyarah Nabi akan penaklukan Konstantinopelenambah antusiasme jama’ah dan mereka semua terbawa suasana semangat menyingsong janji kemenangan kaum muslimin. Sehingga meskipun acara yang dipungkas hingga cukup larut malam, peserta memahami uraian demi uraian yang disampaikan. Di akhir acara, sebagian peserta melaksanakan sesi foto bersama. [AADJ]

Share artikel ini: