Mediaumat.id – Penaikan harga BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite dinilai Direktur Geopolitical Institute Adi Victoria sangat membebani rakyat golongan menengah ke bawah.
“Jelas sekali bahwa kenaikan BBM jenis solar, pertalite itu sangat membebani rakyat, khususnya rakyat yang menengah ke bawah,” ujarnya dalam acara Kabar Petang: Menyusahkan Rakyat adalah Kezaliman, Jumat (16/9/2022) di kanal YouTube Khilafah News.
Adi membeberkan, yang paling banyak menggunakan BBM jenis pertalite dan solar adalah masyarakat golongan menengah ke bawah. Dan jumlah golongan ini lebih banyak daripada masyarakat golongan menengah ke atas.
Adi mengatakan, kenaikan harga BBM ini juga menaikkan harga-harga bahan pokok lainnya. Hal ini tentu semakin memberatkan masyarakat menengah ke bawah yang saat ini juga sedang melakukan pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19.
Ia menyebut hal ini ironis dengan peringatan kemerdekaan 17 Agustus kemarin yang memakai tagline ‘pulih dan kuat lebih cepat’. Sebab, ketika ekonomi masyarakat sudah mulai bangkit dan pulih dari dampak pandemi Covid-19, kemudian diterpa dengan kenaikan harga BBM.
Pernyataan Menko Luhut bahwa pemerintah menaikkan harga BBM karena dianggap besarnya subsidi BBM sudah mencapai Rp502 triliun disebut sangat ironis. Sebab beberapa bulan yang lalu Presiden Jokowi pernah menyatakan bahwa Indonesia surplus dan bisa memberikan subsidi BBM.
“Ini kan ironis antara pernyataan Presiden dengan pernyataan Menkonya sendiri,” pungkas Adi.[] Agung Sumartono