Mediaumat.id- Kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM (bahan bakar minyak), dinilai para ulama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Kota Malang sebagai kezaliman penguasa.
“Ini bentuk kezaliman penguasa terhadap rakyatnya,” tegasnya dalam Pernyataan Sikap Tolak Kenaikan Harga BBM dan Liberalisasi Migas, Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Kota Malang, Rabu (7/9/2022).
Menurutnya, pemerintah yang semestinya melayani rakyat agar hidup sejahtera, tapi justru menyengsarakan rakyat dengan kebijakan menaikkan harga BBM. “Naiknya harga BBM secara otomatis akan menyebabkan naiknya harga kebutuhan pokok, sementara daya beli masyarakat tidak ada kenaikan, kebijakan inilah yang menzalimi rakyat,” ungkapnya.
Tolak Penaikan
Dalam kesempatan tersebut, FKU Aswaja Kota Malang juga membacakan tiga poin pernyataan sikap terkait penaikan harga BBM. Pertama, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi merupakan kebijakan yang zalim dan keji, kebijakan yang menyusahkan, menyengsarakan, dan memberatkan beban hidup rakyat.
Kedua, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi merupakan kebijakan kapitalistik, akibat diterapkannya sistem kapitalisme. Ketiga, menolak kebijakan menaikkan harga BBM dan liberalisasi migas.
Seruan
FKU Aswaja juga menyampaikan tiga poin seruan kepada segenap pihak terkait agar mengambil sikap sesuai tuntunan ajaran Islam.
Pertama, kepada semua penguasa; eksekutif, legislatif, dan yudikatif agar takut doa Rasulullah SAW, bahwa “Siapa yang mengurusi satu perkara umatku, lalu ia menyulitkan umat, maka persulitlah ia’ (HR Muslim).
Kedua, kepada semua elemen masyarakat agar berjuang dan menghilangkan sistem kapitalisme, yang hanya berpihak pada kepentingan politik penguasa dan pengusaha.
Ketiga, kepada ahlul quwwah, TNI, agar mengambil langkah strategis. “Sampai kapan rakyat yang melahirkan dan membesarkanmu, kau biarkan dizalimi? Kapan lagi kau akan berbuat sesuatu untuk menyelamatkan rakyat? Bangkitlah berikan nushrah dan sulthan kepada para pejuang dakwah. Dukung, jaga, dan bela perjuangan penegakkan Khilafah Islamiyyah,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it