Pemerintahan Trump Memberi Jalan bagi Pemerintahan Biden Mendatang

 Pemerintahan Trump Memberi Jalan bagi Pemerintahan Biden Mendatang

Berita:

Di hari-hari terakhir masa kepresidenannya, salah seorang letnan Donald Trump yang paling setia bertekad untuk mencetak sejarah, Mike Pompeo mengincar sejarah perjalanan swansong Israel (istilah yang digunakan bagi tindakan terakhir sebelum memasuki masa pensiun atau kematian). (Sumber: BBC.arabic – BBC)

Komentar:

Pada saat terjadi diskusi di Amerika tentang penyangkalan Trump atas kekalahannya dalam pilpres, pemerintah AS secara aktif melakukan pekerjaan besar di berbagai bidang baik secara internal dan eksternal, dan pada dasarnya itu adalah tindakan yang diperlukan untuk pemerintahan yang kuat dan koheren di situasi politik di antara berbagai kutub politik negara. Selain itu, pemerintah menyetujui dan memulai eksekusi penarikan sejumlah besar tentara Amerika dari Afghanistan dan Irak, mempercayakan pemeliharaan keamanannya kepada agen-agen Amerika di Afghanistan dan Pakistan. Kunjungan Imran Khan baru-baru ini ke Ashraf Ghani mungkin dilakukan untuk tujuan ini. Dan menugaskan keamanan para agen Amerika di zona hijau Irak hingga Arab Saudi mungkin juga untuk tujuan ini. Pembukaan kembali perbatasan Arar antara kedua negara setelah tiga puluh tahun ditutup menunjukkan penugasan baru Arab Saudi di Irak. Ini adalah dua catatan berduri yang telah diperdebatkan oleh berbagai pemerintahan yang menjalankan Gedung Putih sejak pasukan AS dikirim ke kedua negara. Dan tidak ada dari mereka yang dapat melanjutkan penarikan pasukan itu karena intensitas pertentangan antara mereka yang mendukung penarikan dan mereka yang mendukung dipertahankannya pasukan. Di tengah kerumunan pemilihan dan keasyikan media dengan hasil akhir pilpres, pemerintahan Trump melanjutkan langkah-langkah ini dengan tenang, tanpa mendapatkan tentangan dari partai politik di Amerika.

Di antara langkah-langkah tersebut adalah kunjungan Menteri Luar Negeri Trump, Pompeo, yang difokuskan untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai oleh pemerintah untuk menyimpulkan kesepakatan normalisasi dengan negara-negara yang merugikan entitas Yahudi. Yang terakhir adalah pertemuan Perdana Menteri Yahudi dengan Mohammed Bin Salman dan Pompeo di Hejaz. Dan catatan ini adalah salah satu catatan yang dihindari oleh para politisi Amerika selama bertahun-tahun. Pemerintahan Trump mampu memaksakan visi Amerika untuk menanamkan negara Yahudi di dunia Islam, menormalkan dan memperlakukannya seperti suatu tubuh dan entitas alami di wilayah tersebut. Dan inilah visi yang gagal atau setidaknya tidak bisa dicapai oleh kebijakan kolonial terkait masalah Timur Tengah.

Politik Amerika telah berhasil memisahkan Trump dan kebijakan darinya dan dari tindakannya yang tampaknya tercela di berbagai front dalam negeri maupun internasional yang digambarkan sebagai sembrono dan diktator. Mungkin tindakan yang mungkin dia lakukan di hari-hari mendatang akan lebih tercela. Setelah menjatuhkan sanksi, dia mungkin akan menyerang Iran untuk menciptakan situasi politik baru di wilayah tersebut. Tindakan ini tidak akan dilakukan oleh ‘presiden tradisional’ yang memiliki dukungan nyata dari lembaga dan pembuat keputusan Amerika. Sementara semua tindakan ini berpihak pada Amerika dan mereka termasuk di antara tujuan yang selalu diimpikan Amerika untuk mewujudkannya, Amerika tidak dapat membenarkan tindakan ini. Amerika selalu bermimpi memperbudak dan menjarah Cina di depan umum, dan selalu bermimpi untuk membangun sebuah tembok apartheid antara Amerika dan Meksiko, memaksakan dan mempraktikkan bullying di Eropa, merampok kekayaan umat Islam tanpa memperhitungkannya, dan memaksakan entitas Yahudi atas Umat Islam. Mimpi-mimpi ini secara alami akan terwujud dengan dalih presiden sedang bergulat dengan masalahnya secara sembrono dan begitu juga tindakan dan aturan yang tersisa yang akan ditandatangani Trump di hari dan jam terakhir pemerintahannya di Gedung Putih.

Mereka yang mengikuti politik Amerika, realitas formasi politik dan layanan keamanan Amerika, konstitusi dan undang-undang yang berlaku serta realitas pembuat keputusan di dalamnya, tidak akan terlintas dalam benak mereka kemungkinan Trump melakukan tindakan yang tidak menguntungkan bagi sekelompok kapitalis, seolah-olah dia adalah Samson yang legendaris yang menghancurkan kuil dengan kepalanya dan dengan kepala orang-orang, atau pemberontakan Trump terhadap hasil pemilu yang menguntungkan lawannya. Ini karena dia diatur oleh semua faktor penentu ini, dan dia tidak dapat meninggalkan hal tersebut kecuali melalui kudeta militer atau politik, yang tidak mungkin atau diusulkan. Namun, orang Amerika adalah orang yang memanfaatkan peluang tersebut. Dengan kehadiran orang yang mudah tersinggung seperti Trump, ini adalah kesempatan yang tidak tergantikan bagi orang Amerika, untuk mencapai apa yang tidak dapat mereka lakukan dari waktu ke waktu dengan dalih hal melenceng yang dilakukan Trump yang berbeda dari kebiasaan, dan mereka senang dengan apa yang dia lakukan, meskipun tindakannya merugikan beberapa kelompok kapitalis seperti perusahaan teknologi di Amerika.

Tindakan Trump itu membuka jalan bagi misi Biden yang akan datang, apakah tindakan tersebut dilakukan dengan niat dan keserakahan antara pembuat keputusan dan Trump, atau dilakukan tanpa niat. Dan hasilnya adalah bahwa Biden akan perjalanan Trump dengan kebencian dan kelicikan dan dengan gaya senyum yang melebar, dimana dia akan menunjukkan kepada Amerika wajah ideologis baru yang memungkinkannya untuk melakukan lebih banyak campur tangan dalam berbagai masalah internasional, memaksakan visinya dan merumuskannya. Dan Biden tidak akan mundur dari langkah apa pun yang diambil oleh Trump kecuali jika itu lebih bermanfaat daripada pekerjaan itu sendiri. Inilah arti menuai panen oleh pemerintahan Amerika yang sedang berkuasa. Biasanya Partai Republik membangun dan membuka sebuah proyek yang kemudian dipanen oleh Demokrat.

Kecuali jika ada negara ideologis yang benar-benar bisa bersaing dengan Amerika dengan sistem setannya, Amerika akan terus mengacaukan tatanan dunia tanpa perhitungan atau tanpa bisa dibatasi. Oleh karena itu, wajib bagi Umat Islam untuk mempercepat upaya mendirikan Khilafah di atas metode kenabian, yang akan menggagalkan dan menghapus rencana jahat Amerika itu untuk melawan dunia dan umat Islam. Dan inilah satu-satunya solusi yang bisa menyelamatkan dunia dari kegelapan Kapitalisme dan membawa mereka ke dalam cahaya Islam dan keadilannya.

“”Wahai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan.
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” [TQS 5:15-16]

Ditulis untuk Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir oleh Bilal Al-Muhajer – Pakistan

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *