Pemerintah Taliban Kehilangan Kartu Truf untuk Amerika dan Jatuh dalam Tekanannya

Menteri Luar Negeri Emirat Taliban, Amir Khan Muttaqi, membuat pernyataan dalam wawancara dengan Al-Jazeera pada 2/8/2023, setelah dia memimpin delegasi dari emiratnya yang didampingi dua perwakilan dari Kementerian Keuangan dan Bank Afghanistan, dalam pembicaraan dengan delegasi Amerika yang terdiri dari 15 orang yang dipimpin oleh Thomas West, perwakilan khusus Washington untuk Afghanistan, berlangsung selama dua hari di ibu kota Qatar, Doha, dan berakhir pada 31/7/2023.

Di dalamnya, dia menyebutkan pernyataan emirat bahwa “tidak akan mengizinkan tanahnya digunakan untuk melawan orang lain, termasuk Amerika Serikat.” Diketahui bahwa ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk gerakan Taliban ketika mencapai kesepakatan dengan Amerika pada tahun 2020 untuk mundur dari Afganistan. Syarat tersebut bertentangan dengan Islam, dan menegaskan bahwa kelanjutan kebijakan ini akan membuat Afghanistan terkepung dan berada di bawah tekanan Amerika, sebab syarat tersebut membuat Thaliban kehilangan semua kartu truf untuk Amerika dan tidak bisa mengintimidasinya.

Amir Khan Muttaqi meminta Amerika untuk mencabut sanksi terhadap Afghanistan dan menyelesaikan masalah pembekuan dana. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan: “Telah berlangsung pembahasan untuk membangun kepercayaan antara kedua belah pihak, mengambil langkah-langkah praktis ke arah ini, menghapus daftar hitam dan sanksi AS, membebaskan simpanan bank di Afghanistan, menjaga stabilitas ekonomi di Afghanistan, serta memerangi narkoba dan hak asasi manusia.”

Permohonan dari pemerintah Taliban kepada Amerika ini sungguh telah membuatnya berada di bawah tekanan. Itulah sebabnya Departemen Luar Negeri AS mengatakan, “Selama pembicaraan di Doha, delegasinya mengungkapkan keterbukaannya untuk melanjutkan dialog dengan gerakan Taliban yang memimpin pemerintah Afghanistan. Selama pertemuan, delegasi mengangkat situasi hak asasi manusia di Afghanistan dan menuntut pembebasan orang Amerika yang ditahan di Afghanistan.” Amerika menggunakan kartu trufnya untuk Afghanistan guna menaklukkannya sehingga pemerintahan Thaliban berafiliasi dengannya atau berjalan di orbitnya (hizb-ut-tahrir.info, 4/8/2023).

Share artikel ini: