Pembentukan Kabinet Baru Berpotensi Boroskan APBN

Mediaumat.info – Pembentukan kabinet baru rezim Prabowo yang jumlahnya mencapai 53 menteri dan kepala badan ditambah 56 wakil menteri, dinilai berpotensi menciptakan pemborosan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Jadi kalau informasi yang kita dapatkan memang akan sangat berpeluang, bukan (hanya) berpeluang, ini mungkin mendekati realisasi terjadi pembengkakan anggaran APBN, untuk tunjangan menteri dan pejabat yang lainnya termasuk wakil menteri,” ujar Pakar Ekonomi Dr. Arim Nasim dalam Kabar Petang: Kabinet Baru, Tak Lincah dan Boros? di kanal YouTube Khilafah News, Ahad (20/10/2024).

Karena, jelas Arim, jumlah menterinya itu melonjak luar biasa ditambah wakil menterinya, yang penambahannya seperti halnya di menteri kependidikan, yang dulu satu Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Mendikbudristek) kini dibagi menjadi tiga: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah; Menteri Pendidikan Tinggi, dan Menteri Kebudayaan.

“Nah kalau banyak menteri, banyak tunjangan kan? Kalau kita lihat dan tadi sudah disampaikan perkiraan salah satu pengamat yang mengatakan di bisnis Tempo, itu kan menghabiskan anggaran untuk tunjangan pejabatnya aja menteri itu ada sekitar 777 miliar. Itu saya kira yang resmi. Belum nanti yang tidak resmi. Karena seperti kita ketahui selalu ada biaya atau anggaran non-budgeter di setiap kementerian. Ini jelas akan membengkak. Saya kira lebih lebih besar,” jelasnya.

Terlebih lagi, lanjutnya, dengan dipecahnya yang dulunya satu induk menjadi beberapa bagian menjadi menteri itu akan memunculkan biaya baru.

“Misalnya, biaya koordinasi antar kementerian pendidikan dan kebudayaan yang sekarang pecah jadi tiga atau empat kementerian itu, yang pasti akan menimbulkan keborosan-keborosan yang luar biasa. Sementara kinerja mereka, ya saya kira juga enggak akan berdampak signifikan terhadap pelayanan kepada masyarakat,” keluhnya.

Padahal, jelas Arim, di negara maju aja itu tidak segemuk itu ketika menentukan jumlah menteri dan wakil menterinya. [] Setiyawan Dwi

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: