Pembangunan Patung Bung Karno, Tak Bisa Dilepaskan dari Upaya Glorifikasi
Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menilai rencana pembangunan patung Bung Karno berukuran raksasa dengan nilai investasi mencapai Rp 10 triliun tidak bisa dilepaskan dari upaya glorifikasi terhadap Bung Karno
“Ini tidak bisa dilepaskan dari upaya yang boleh kita sebut sebagai glorifikasi. Jadi semacam pengagungan, penghebatan dari seseorang terhadap person tertentu dalam hal ini Bung Karno,” tuturnya dalam program Fokus: 10 Triliun Patung Soekarno, Apa Perlunya?, Ahad (20/8/2023) di kanal YouTube UIY Official.
UIY memandang glorifikasi tersebut pada akhirnya akan mengabaikan objektifikasi. Karena, menurutnya objektifikasi pasti akan menggerus kemuliaan atau kehebatan seseorang.
Misalnya, UIY membeberkan, Bung Karno pernah melakukan satu kebijakan yang sangat kontroversial pada tahun 1960 yaitu membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil Pemilu tahun 1955 karena dianggap tidak sejalan dengan pemerintah.
“Keputusan membubarkan DPR itu jelas bertentangan dengan konstitusi. Karena presiden tidak bisa membubarkan DPR. Tapi itu dilakukan. Artinya, dia telah melanggar konstitusi. Kalau presiden melanggar konstitusi harusnya diapakan? di-impeach kan,” ungkap UIY.
“Yang kaya begini ini pasti akan hilang dalam skema glorifikasi. Jadi tokoh ini jadi can’t do no wrong, jadi seperti super human,” timpalnya.
UIY memandang upaya glorifikasi tersebut juga berbahaya bagi masa depan bangsa karena akhirnya nanti objektivitas tidak terjadi di tengah masyarakat.
Karena itu, menurutnya hal pertama yang harus dikritisi adalah upaya glorifikasi tersebut. Tokoh harus dibiarkan sebagaimana manusia biasa pada umumnya.
“Mungkin ada jasanya, orang bilang bahwa dia proklamator segala macam, tetapi juga harus tetap dipandang sebagai orang yang apa adanya, dia melakukan kesalahan juga, melakukan kekeliruan bahkan sebuah kebijakan yang fatal,” pungkasnya. [] Ade Sunandar