Pembakaran Bendera Tauhid Semakin Bangkitkan Ghiroh Kami
Oleh: KH. Arifin Ilham
Assalamualaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu.
Nastagfirullah ya Allah ampunilah kami, jangan Engkau murka karena kelakuan jahillyah kelompok oknum Banser ini.
SubhanAllah ini justru membangkitkan ghiroh kecintaan kami kepada LAA ILAAHA ILLAALLAH MUHAMMADAR RASULULLAH.
Kini kami faham bahwa Alliwa dan Arroyah adalah Panji Mulia, bendera Rasulullah.
Engkau satukan kami, Engkau bersamakan kami, Engkau tampakkan mana mu’min yang cinta NKRI mana jahil munafik
Tetaplah sabar, yakinlah ini bukan gambaran keseluruhan anggota BanSer, alhamdullilah tadi malam 3 oknum banser ditangkap dan akan menyusul semua yang terlibat, waspadai provokasi pecah belah.
Segeralah bertaubat dan teruslah belajar memahami kemuliaan ajaran Islam.
BENDERA TAUHID ADALAH BENDERA ISLAM
Imam At-Tirmidzi dan Imam Ibn Majah dari Ibn Abbas,
كَانَتْ رَايَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَوْدَاءَ، وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضَ
“Rayah Rasulullah Saw berwarna hitam dan Liwa beliau berwarna putih”
Imam An-Nasai di Sunan al-Kubra, dan at-Tirmidzi dari Jabir:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «دَخَلَ مَكَّةَ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضُ
“Bahwa Nabi masuk ke Mekah dan Liwa’ beliau berwarna putih”
Ibn Abiy Syaibah di Mushannaf-nya mengeluarkan dari ‘Amrah ia berkata:
كَانَ لِوَاءُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْيَضَ
“Liwa Rasulullah Saw berwarna putih.”
Ibnu Hajar al-Asqalani:
كان مكتوبا على رايته: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ.
“Bendera Nabi bertuliskan kalimat tauhid”
(Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathul Bari, 2001, vol. 6, hlm. 147).
Allahumma ya Allah selamatkan negeri kami dengan rahmat ampuniMu, satukanlah hati kami dalam barisan panji bendera Rasulullah, aamiin.
Maafkan abang lahir bathin menuju Penang Malaysia.
(KH Muhammad Arifin Ilham)