Pelegalan Pernikahan Sejenis di Thailand, Jadi Tekanan Politik di ASEAN?

Mediaumat.info – Keputusan pemerintah Thailand yang melegalkan pernikahan sejenis dinilai akan menjadi tekanan politik dan budaya pada negara-negara Muslim di ASEAN.

“Ini bisa menjadi semacam tekanan politik dan budaya pada negara-negara Muslim di ASEAN,” tutur Direktur Siyasah Institute Iwan Januar kepada media-umat.info, Sabtu (25/1/2025).

Karena, meskipun sejumlah anggota ASEAN adalah negeri Muslim, tapi kata Iwan, baru Brunei Darussalam yang secara tegas memiliki sanksi bagi LGBT khususnya kaum gay. “Negeri seperti Indonesia cenderung longgar walau tidak mengakui eksistensi mereka secara hukum,” ungkapnya.

Iwan melihat apa yang terjadi di Thailand bisa jadi momentum bagi para pendukung LGBT pada pemerintah dan DPR agar mulai mengakui keberadaan mereka. Mungkin bertahap dulu dari pengakuan eksistensi, baru pengakuan pernikahan sejenis.

“Kita tidak terkejut dengan keputusan pemerintah Thailand melegalkan pernikahan sejenis; pertama, mereka hidup dalam sistem sekularisme-liberalisme yang memberi ruang kebebasan ekspresi seksual termasuk LGBT. Kedua, budaya Thailand sudah sejak lama membolehkan adanya LGBT seperti gay dan transgender,” bebernya.

Apalagi, menurutnya, PBB beberapa tahun silam menggelontorkan dana untuk membantu program-program yang mendukung eksistensi kaum LGBT. “Jadi, keputusan ini tinggal menunggu waktu saja,” tegasnya.

Ia menilai, semua harus kompak memandang LGBT sebagai penyakit masyarakat secara sosial dan kesehatan. Mengancam pertumbuhan penduduk, menyuburkan pedofilia, kekerasan seksual pada anak, dan ancaman penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS dan kanker anus.

“Masalahnya, apa mereka punya kemauan politik dan melawan kebijakan mainstream seperti dari PBB dan negara-negara Barat? Ini yang meragukan,” kata Iwan.

Kepada Muslimin Thailand khususnya dan kaum Muslim ASEAN dan dunia umumnya, ia berpesan agar semakin melindungi keluarga dan lingkungan. Tetap harus menjaga pemahaman yang benar tentang kehidupan sosial, relasi pria dan wanita.

“Jangan terpengaruh. Lalu harus tetap mendakwahkan Islam, bahwa Islam menata kehidupan pria wanita secara benar dan manusiawi. Sedangkan LGBT dan pernikahan sejenis itu anti-kemanusiaan,” pesannya.

Sebelumnya dikabarkan, ada ratusan pasangan sesama jenis yang menikah di seluruh Thailand pada Kamis (23/1) saat negara tersebut menjadi pertama di Asia Tenggara yang mengakui pernikahan sesama jenis.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn telah resmi mengesahkan pernikahan sesama jenis menjadi undang-undang (UU) pada September lalu.[] Achmad Mu’it

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: