Pelecehan Seksual di Ajang Kontes Miss Universe Indonesia, Siyasah Institute: Lawan!

Mediaumat.id – Merespons dugaan pelecehan seksual di ajang kontes kecantikan Miss Universe Indonesia 2023, Direktur Siyasah Institute Iwan Januar mengimbau kepada semua korban untuk melawan.

“Lakukan perlawanan dan lawan siapa saja yang mencoba melakukan pelecehan seksual kepada Anda,” ujarnya dalam video unggahan di kanal Instagram iwanjanuarcom, Jumat (11/2023).

Dengan demikian, lanjutnya, para perempuan khususnya Muslimah telah menunjukkan harga dirinya.

Hal ini seperti diberitakan sebelumnya, salah satu finalis berinisial ‘N’ melayangkan laporan ke Polda Metro Jaya pada Senin (7/8). Ia mengaku difoto tanpa busana saat dua hari sebelum final.

Dugaan pelecehan itu terjadi ketika para finalis Miss Universe Indonesia 2023 dikarantina selama 2 pekan di hotel di kawasan Jakarta Pusat. Bahkan diduga ada puluhan finalis kontes kecantikan tersebut yang menjadi korban pelecehan dalam sesi body checking tanpa busana.

Amoral

Untuk dipahami bersama, kata Iwan lebih lanjut, pelecehan seksual, apa pun bentuknya, baik verbal atau disebut catcalling seperti siulan, suara kecupan, dan gestur main mata dengan tujuan untuk mendominasi dan membuat korban merasa tidak nyaman, maupun bentuk pelecehan secara fisik, adalah tindakan tak beradab yang merendahkan kaum perempuan.

“Bagaimana pun tindakan ini tindakan amoral tidak beradab dan merendahkan kaum perempuan,” tegasnya.

Karena itu, diharapkan pula kepada para perempuan untuk seketika melakukan perlawanan sekecil apa pun di saat sedang mengalami pelecehan seksual.

“Anda bisa menjerit, Anda bisa berontak, mungkin juga bisa memukul, mencakar, bisa melawan. Tapi tunjukkan perlawanan!” seru Iwan.

Pasalnya, secara logika dan mental, pelaku pelecehan seksual merasa berkuasa dan menang tatkala korban tak melakukan perlawanan. Apalagi para pelaku melakukan dengan semacam intimidasi yang mengancam nyawa, misalnya.

Ditambahkan pula, meski secara pribadi mengaku tak setuju dengan kontes kecantikan apa pun, lebih-lebih untuk Muslimah sekalipun, Iwan merasa perlu berempati kepada korban. “Kita memberikan pembelaan dan juga kita mengecam tentunya pelaku pelecehan tersebut,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: