Pelantikan Ketua BNPT: Perang Melawan Terorisme Sudah Kehilangan Momentum

 Pelantikan Ketua BNPT: Perang Melawan Terorisme Sudah Kehilangan Momentum

Irjen Boy Rafli Ammar dilantik sebagai ketua BNPT menggantikan Komjen Suhardi Alius. Mengomentari pelantikan ini, pengamat terorisme UI, Ridlwan Habib, mengucapkan selamat dan meminta Ketua BNPT baru bisa memerangi ideologi terorisme.

Komentar:
Sebenarnya operasi melawan terorisme yang dicanangkan AS pasca tragedi 9/11 sudah kehilangan momentum, kebangkrutan pemikiran dan kehilangan dukungan serta kepercayaan dari masyarakat dunia, terutama kaum muslimin.

Semakin besarnya gelombang protes dan opini perlawanan banyak pihak, khususnya dari kaum muslimin menandakan pemberantasan terorisme ini sudah masuk pada tahapan seperti yang tersebut di atas.

Umat Muslim di berbagai belahan dunia, khususnya di tanah air, semakin melihat terorisme adalah barang dagangan untuk menstigma Islam, namun semakin tidak laku.

Apalagi, dalam operasinya aparat masih menggunakan cara lama gaya cowboy Amerika, extra judicial killing. Tembak dulu, soal bukti urusan belakangan. Padahal sudah banyak warga yang belum tentu bersalah menjadi korban.

Terakhir seorang anak muda bernama Qidam alFariski tewas di tangan aparat dengan tuduhan terlibat jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Poso, Sulawesi Tengah. Qidam tewas penuh luka penganiayaan oleh aparat. Keluarga korban membantah keterlibatan anaknya dalam jaringan teroris. Namun tak ada klarifikasi dari kepolisian.

Pemerintah, khususnya BNPT harus melihat realitas ini. Bila mereka menempatkan Islam sebagai ‘ideologi terorisme’, mereka akan semakin ditinggalkan bahkan dianggap musuh bersama oleh kaum muslimin.

Bila pemerintah masih bersikukuh melancarkan operasi melawan terorisme, maka sebuah pertanda kebangkrutan pemikiran. Negeri ini sedang dicengkram kapitalisme asing dan aseng. Aset-aset bangsa terus digadaikan dan negara ini kian limbung dijerat utang LN.

Musuh nyata yang membangkrutkan negeri ini adalah kaum konglomerat hitam dan para pejabat pemburu rente, bukan Islam. Karena Islam tidak pernah membenarkan menghilangkan nyawa tanpa alasan haq seperti membunuh jemaah ibadah umat lain dan merusak rumah ibadah mereka.

Keliru bila menempatkan Islam sebagai musuh dan ancaman. Justru ajaran Islam bila diterapkan secara kaffah mampu menyelamatkan negeri. Hal itu karena Islam datang dari Allah SWT yang Mahakuasa, bebas dari segala kepentingan, dan ajaranNya adalah rahmat bagi semesta alam.[]IwanJanuar

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *