Mediaumat.news – Pelaku vandalisme terhadap sebuah mushala di Tangerang diduga kuat merupakan suruhan orang yang tidak suka terhadap Islam yakni orang-orang komunis.
“Bisa diduga kuat orang suruhan. Siapa? Musuh-musuh Islam, musuh – musuh agama. Dan sekarang ini musuh Islam yang paling menonjol dan berani adalah PKI, komunisme gaya baru. Motifnya selalu sama dari dulu. Melecehkan Islam, melecehkan ulama, membunuhi ulama,” ungkap Ketua Umum Front Anti Komunis Indonesia (FAKI) Edy Mulyadi kepada Mediaumat.news, Rabu, (30/9/2020).
Adapun terhadap motif pelaku, Edy juga masih bertanya-tanya, mengapa tidak ada media mainstream yang mengungkap motif pelaku, dan hanya menjadi tukang kutip tanpa memiliki rasa penasaran. Tapi, kejadian ini menurutnya telah menunjukkan satu hal.
“Kejadian ini sebenarnya telah menunjukkan bahwasannya negara telah abai melindungi segenap tumpah darahnya seperti dalam amanat konstitusi paragraf keempat. Dan bukan mustahil ini merupakan rencana besar kaum komunis, kaum pembenci Islam yang bersemayam di posisi strategis dalam pemerintahan,” beber Edy.
Edy juga menyayangkan bahwasannya umat Islam selalu dibuat geram dengan perilaku pejabat dan aparat penegak hukum yang menyuruh umat untuk jangan terprovokasi. Padahal, menurutnya ini merupakan sebuah ketidakadilan mengingat musuh Islam bukan cuma menghina, tapi juga menghancurkan masjid dan melukai bahkan membunuh para ulama.
Menurutnya, ketika aparat sudah menangkap pelakunya, mengungkap dalang di balik kejadiannya beserta semua rencananya kemudian menegakkan hukum dengan adil, barulah aparat dan pejabat bisa bilang umat Islam untuk tidak terprovokasi.
“Ibarat orang yang bertarung tinju, umat Islam ini kakinya dipegangi, tangannya diikat ke belakang lalu musuh dengan enaknya mukulin kita tanpa bisa melawan. Sekalinya bisa lepas ikatannya bel akhir pertandingan bunyi. Kita mau melawan enggak boleh, pertandingannya sudah selesai. Itukan yang berulang kali terjadi, ini tidak adil. Solusinya aparat tegakkan hukum dengan benar, dan bongkar semuanya. Baru kalian boleh bilang umat jangan terprovokasi,” pungkas Edy.[] Billah Izzul Haq