Pelajari dan Terapkan Syariah agar Tak Ada Lagi Judi Berkedok Investasi

 Pelajari dan Terapkan Syariah agar Tak Ada Lagi Judi Berkedok Investasi

Mediaumat.id – Terkait terkuaknya aplikasi investasi bodong berkedok trading binary option, Digital Entrepreneur Pompy Syaiful Rizal lugas menyatakan supaya kaum Muslim mempelajari dan menerapkan syariah ke dalam sistem kehidupan agar tidak ada lagi judi berkedok investasi.

“Nah, makanya kalau kita semakin mempelajari syariah dan menerapkannya ke dalam sistem kehidupan, insyaallah tidak akan ada lagi investasi-investasi bodong, investasi penipuan-penipuan, apalagi judi berkedok investasi,” lugasnya dalam acara Kabar Petang: Geger Judi Online Berkedok Trading, Mengapa Banyak yang Kepincut? di kanal YouTube Khilafah News, Kamis (10/3/2022).

Pompy menyatakan, investasi tersebut jelas bertentangan dengan syariat dan akad-akad sirkah. “Kalau sudah tertolak di syariah, pasti tidak berkah. Walaupun misalnya dapat untung, berarti ini adalah azab, harta yang bisa menyengsarakan,” ujarnya.

Ia memberikan dua tips agar masyarakat tidak terjerumus dalam investasi bodong. Pertama, edukasi. “Ini memang PR kita, bagaimana mengedukasi umat supaya memahami bahwa masih banyak sekali investasi-investasi bodong dan penipuan,” ucapnya.

“Investasi di dalam Islam cuma ada dua, yang pertama investasi dari utang dan kedua itu dari sirkah,” urainya.

Diingatkannya, ketika ada tawaran investasi, maka dilihat dulu akadnya apa. Kalau akadnya utang untuk menambah investasi, maka tidak boleh mengambil untung. Karena, utang itu akadnya taawun atau saling membantu.

“Nah, kalau ingin kaya dari investasi, maka jalan satu-satunya dengan sirkah. Inilah yang belum banyak dipahami oleh kaum Muslim. Di luaran mungkin banyak tawaran investasi, mungkin riil tawaran investasinya, namun bisa jadi tidak berkah. Kenapa? Karena tidak sesuai dengan syariah,” tuturnya.

Berakad investasi, sirkah mudarabah atau pun lainnya secara syariah, selain berkah maka profitnya akan membuat hidup nyaman dan tentram, karena hartanya halal dan semakin produktif.

“Nah, akad-akad sirkah muamalah inilah yang perlu semakin kita kencangkan untuk melakukan edukasi kepada umat. Kalau dakwah di bidang muamalah dan sirkah ini semakin kencang dan jangkauannya meluas, orang-orang itu nanti jadi kritis,” urainya.

Pompy yakin, ketika umat ditawari investasi,  mereka akan mengkritisi akadnya seperti apa, bagaimana bagi hasilnya, apa bisnisnya, dan ada enggak bisnis riilnya. “Investasi bodong itu pengelolanya enggak riil dan enggak ada laporannya. Banyak sekali kasus seperti ini,” ungkapnya.

Kedua, sebagai individu, ubahlah mindset gaya hidup instan. Tidak ada yang kaya dari jalan instan. Kalau ada satu dua orang, itu lagi beruntung.

 

“Semua harta yang semakin kita kerja keras, insyaallah akan lebih berkah. Jangan sampai tergiur dengan cara-cara instan,” pesannya.

Pemerintah

Digital entrepreneur tersebut menyangsikan peran pemerintah dalam mengatasi maraknya judi berkedok investasi. “Apa yang bisa kita harapkan dari pemerintah yang masih menstandarkan ekonomi muamalahnya dengan riba. Pemerintah aja mempromosikan investasi-investasi ribawi, bagaimana mungkin?” tanyanya retoris.

“Makanya kita itu tidak bisa hidup di dalam sebuah sistem yang tidak islami. Pasti akan menceburkan diri pada muamalah-muamalah atau akad-akad yang tidak islami pula. Maka, tidak mau tidak, tidak bisa tidak, sistem bisnis yang produktif itu ya sistem pemerintahan Islam,” tandasnya.

Judi

“Aplikasi binary option itu sebenarnya banyak sekali yang make. Cuma yang masuk ke Indonesia dan ramai di antaranya Binomo. Nah, aplikasi ini sebenarnya aplikasi judi,” jelas Pompy.

Ia menjelaskan cara kerja aplikasi binary option tersebut. “Jadi tebak-tebakan harga. Misalnya, kita menginstal dan kemudian menaruh modal serta aset di situ. Lalu transfer. Nanti dia ngasih opsi berapa menit nih, detik, menit. Sampai 10 menitan mungkin. Nanti dia tugasnya itu menebak harganya naik atau turun setelah dalam jangka waktu yang dipilih itu. Nah, kalau salah ya berarti dana yang disetornya atau dana yang disimpan di situ itu hilang. Kalau benar, dia dapat sekitar 60 – 70 persen atau 80 persenlah. Tiap aplikasi berbeda-beda,” paparnya.

“Ini sebenarnya bukan aplikasi trading, tetapi memang pure aplikasi judi. Cuma ada variabel-variabel yang seolah-olah jual-beli saham. Sebenarnya kalau saya pikir itu pemanis saja biar mainnya asik. Tetapi intinya itu pure judi,” pungkasnya.[] Reni Tri Yuli Setiawati

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *