Mediaumat.news – Meskipun Partai Gerindra diuntungkan dengan merosotnya PDIP berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia pada 30 Juli-4 Agustus 2021, namun Analis Senior PKAD Fajar Kurniawan menilai PDIP dan Gerindra adalah partai sekuler yang tidak layak dipilih oleh umat Islam karena tidak mungkin memperjuangkan aspirasi umat.
“Umat Islam dalam menyikapi PDIP dan Gerindra harusnya sama, dua-duanya partai sekuler, tidak layak untuk dipilih dan tidak mungkin memperjuangkan aspirasi umat,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Sabtu (28/8/2021).
Menurutnya, kedua partai ini tidak melandaskan asasnya berdasarkan Islam. “Dalam pandangan Islam, kedua partai ini tidak bisa dipilih, karena jelas-jelas berjuang untuk menegakkan hukum kufur yaitu sistem demokrasi yang lahir dari ideologi kapitalisme,” ujarnya.
Fajar menilai, partai sekuler dalam sejarahnya tidak pernah mengemukakan konsep Islam. “Dalam sejarahnya mana mungkin partai sekuler mengemukakan konsep sistem Islam, misalnya. Saya kira tidak pernah ada,” tegasnya.
Menurutnya, seharusnya hal itu yang dibaca oleh umat Islam. “Kedua partai ini tidak layak dipilih karena segala macam track record yang sangat jelas menunjukkan mereka adalah partai sekuler,” ungkapnya.
Jadi, jika umat Islam memiliki kecerdasan politik, menurut Fajar, tidak mungkin umat Islam mendukung PDIP dan Gerindra yang jelas-jelas asas partainya bukan Islam. “Harusnya umat Islam itu bisa mengungkapkan bahwa yang haq adalah haq dan yang batil adalah batil. Jangan pernah campuradukkan antara haq dengan yang batil. Jangan gabungkan demokrasi dengan Islam karena itu jelas-jelas dua hal yang berbeda,” ujarnya.
“Saya kira, kita harus fokus melakukan kerja dalam mencerdaskan umat sehingga umat mempunyai kecerdasan politik. Dengan kecerdasan politik yang dipahami itu, umat bisa menentukan sikapnya,” pungkas Fajar.[] Achmad Mu’it