Patung Soekarno untuk Legasi Rezim agar Dikenang?

Mediaumat.id – Influencer Dakwah Aab Elkarimi mengungkapkan pembuatan patung Soekarno itu bisa juga digunakan untuk legacy (legasi/warisan) rezim agar rezim bisa dikenang.

“Ini bisa juga digunakan menjadi semacam legacy, legacy dari suatu rezim misalkan agar suatu rezim itu bisa dikenang,” ujarnya dalam video Geger Patung Soekarno 10 Triliun, Ahad (20/8/23) di kanal YouTube Justice Monitor.

Karena untuk ambisi kekuasaannya lanjutnya, maka rezim bersikeras dan ngotot untuk membangun objek arsitektur dan juga infratrustur.

“Mereka berlomba membuat bangunan-bangunan megah yang hanya bisa dilihat dan disorakin rakyat yang kadang kondisi rakyatnya itu masih melarat, ironis sebenarnya,” tuturnya miris.

Salah satu fungsi dari arsitektur dan bangunan yang megah di belahan dunia ungkapnya, banyak yang digunakan untuk memanjangkan kekuasaan.

“Kemudian mengokohkan pemikiran, mengingatkan terus-menerus dengan satu tanda berupa objek-objek arsitektur yang monumental, yaitu objek visual yang sangat mudah sekali untuk dilihat, yang dalam kasus ini kita akan berbicara tentang patung presiden pertama Insinyur Soekarno,” bebernya.

Diuntungkan

Aab juga mengungkapkan, bahwa yang diuntungkan dari pembuatan patung tersebut tentu pendukungnya, anak keturunannya, dan partai-partai yang mengklaimnya.

“Itu akan meraup banyak sekali keuntungan entah itu berupa suara atau opini umum di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Meskipun faktanya, beber Aab, di dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bukan hanya dari kalangan nasionalis saja melainkan dari golongan Islam juga ada.

“Golongan umat Islam juga yang kuat pada saat itu, dengan banyak sekali tokoh-tokoh yang enggak kalah serius pengorbanannya dalam kemerdekaan Indonesia,” cetusnya.

Menurut Aab, jika ini (patung Soekarno) terus dikomunikasikan dan dirawat maka yang terjadi adalah sakralisasi. “Termasuk juga bekerja untuk mengeliminasi tokoh-tokoh lain dengan sendirinya di benak masyarakat,” tutupnya.[] Setiyawan Dwi

Share artikel ini: