Mediaumat.id – Kedua pembunuh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Redho Tri Agustian yang diduga merupakan pasangan gay dinilai telah melakukan tindakan sadis.

“Kita belum tahu motifnya apa. Belum terungkap jelas beritanya. Masih banyak kemungkinan. Yang jelas pasangan gay ini telah melakukan tindakan sadis. Mengapanya belum jelas,” ujar penulis buku The Model for Smart Parents Nopriadi Hermani, Ph.D. kepada Mediaumat.id, Sabtu (29/7/2023).

Peristiwa sadis pasangan gay yang memutilasi dan merebus korbannya ini sudah lebih dari cukup untuk dijadikan alasan membasmi LGBT. Menurut Nopriadi, LGBT itu tidak sekadar penyimpangan perilaku tapi merupakan sebuah gerakan.

“Sebagai gerakan dia akan memperbanyak dukungan dan memperbanyak pengikut. Mereka berusaha memperbanyak jumlah anggota dan membangun propaganda agar lebih banyak pengikutnya,” ungkapnya.

Nopriadi menilai, LGBT ini bukan sekadar penyimpangan seksual. “Tapi saya pikir sudah merupakan penyakit mental,” tegasnya.

Ia mengatakan, banyak berita-berita sadis yang dilakukan oleh kalangan gay ini. “Kejadian ini mestinya mendorong pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk menghilangkan pergerakan LGBT ini,” tandasnya.[] Achmad Mu’it