Parlemen Turki Memperluas Misi Tentara di Suriah dan Irak, Namun Tidak Ada Pasukan untuk Palestina
Pada 17/10/2023, Parlemen Turki menyetujui perpanjangan tugas pasukan Turki di Suriah dan Irak dan melaksanakan operasi militer di kedua negara tersebut selama dua tahun tambahan. Pada tanggal 24 Agustus 2016, Turki melakukan intervensi militer di Suriah untuk pertama kalinya dengan nama Operasi Perisai Eufrat (Operation Euphrates Shield), atas instruksi langsung dari Amerika, ketika Wakil Presiden AS Joe Biden hadir di Ankara pada saat itu. Operasi Ranting Zaitun (Operation Olive Branch) dilanjutkan pada tanggal 24 Maret 2018, dan kemudian Operasi Mata Air Perdamaian (Operation Peace Spring) pada 23/10/2019. Sejak 20/11/2022, Turki telah mengumumkan Operasi Pedang Cakar (Operation Claw Sword) di Suriah dan Irak, dan operasi tersebut masih berlanjut.
Semua operasi ini bertujuan untuk mempertahankan pengaruh Amerika di wilayah tersebut. Pemerintahan Erdogan mampu menipu faksi-faksi bersenjata Suriah dan menandatangani perjanjian gencatan senjata serta mengumpulkan para militan dan keluarga mereka yang mengungsi dari daerah lain di Idlib dengan perjanjian Rusia-Iran-Turki dan dengan perencanaan Amerika.
Turki di bawah pimpinan Erdogan berperang di Suriah, namun mereka tidak mengirim tentara atau senjata apa pun ke Palestina untuk melindungi rakyat Palestina dari agresor Yahudi atau berupaya untuk membebaskan Palestina! Erdogan hanya ingin mengirimi mereka apa yang disebut bantuan kemanusiaan, seperti makanan, minuman, pakaian dan obat-obatan, dan kemudian membiarkan mereka menerima rudal musuh! Erdogan memperkuat hubungannya dengan entitas Yahudi dan menerima kepala entitas Yahudi, Isaac Herzog, di Ankara pada tahun 2022. Bahkan Erdogan telah bertemu dengan Netanyahu di New York September lalu, mengumumkan bahwa dia akan memperkuat hubungannya dengan entitas Yahudi dan meningkatkan volume pertukaran perdagangan untuk mendukung entitas Yahudi dan memperkuat mesin perangnya untuk menghancurkan rakyat Palestina (hizb-ut-tahrir.info, 19/10/2023).