Ahad (1/9/2019), Kumpulan Ormas dan komunitas Kota Semarang mengadakan Parade Ukhuwah Muharram 1441 H yang dihadiri ratusan orang. Titik kumpul acara bertempat di depan balaikota Semarang. Para peserta telah memadati area Depan balaikota sejak pukul 07.00 WIB mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Terlihat juga massa dari Forum Umat Islam Semarang (FUIS), Forum Silaturahmi Umat Islam (FSUI), Jamaah Ansyarru Syariah(MM), Hidayatullah, Masyarakat Tanpa Riba Kota semarang, BARSAMA, LBH Pelita Umat Semarang dan masih banyak organisasi dan komunitas yang hadir di pawai Muharram ini.
Ketua panitia Solihul Hadi mengatakan, selain memuliakan tahun baru Islam, kegiatan ini sebagai syiar Islam Kaffah (menyeluruh).
“Menyeru kepada umat untuk Hijrah menuju Islam Kaffah,” katanya.
Pawai akbar yang mengambil tema napak tilas Walisongo tersebut dimulai dengan langsung jalannya parade dari balaikota Semarang menuju Masjid Baiturrahman Simpanglima.
Sampai di depan masjid Baiturrahman kemudian dilanjutkan dengan orasi dari perwakilan masing masing ormas.
Danang Setyadi salah seorang orator menyebut, umat Islam harus menjauhi sifat munafik yang notabene dilarang oleh agama. Termasuk, kata dia, masalah bendera tauhid.
“Ini bukan bendera ormas, tapi ini adalah bendera Rasulullah, dimana wahai kalian yang melihat bendera bintang Kejora berkibar di Istana (Presiden)?,” tegas Amir Jamaah Ansharusy Syariah Semarang ini.
Walaupun Cuaca mulai panas terik tak mengalahkan semangat para peserta pawai. Apalagi ratusan Panji Rasulullah yang berkibar makin menambah nuansa yang kita rindukan yaitu kehidupan dalam naungan Islam.
Acara diakhiri dengan pembacaan doa oleh K.H Nasrudin dan hingga tepat pukul 9.15 WIB, Alhamdulillah acara bisa berlangsung dengan tertib dan aman[]