Para Penguasa Saat Ini, Sumber dan Pelaku Kezaliman
Mediaumat.info – Ulama Aswaja Kiai Utsman Zahid menuturkan sumber dan pelaku kezaliman yang terjadi di mana-mana saat ini adalah para penguasa.
“Kezaliman ada di mana-mana, kerusakan ada di mana-mana, berbagai kejahatan ada di mana-mana dan ternyata pelaku kejahatan, para pelaku kezaliman, ternyata sumbernya, para pelakunya, jadi pemicunya (saat ini) adalah para penguasa,” tuturnya dalam Liqo Syawwal Ulama Aswaja Regional Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta: Sengketa Demokrasi, Pelajaran Berharga untuk Kembali pada Syariat Allah, Khilafah Bukan Sekedar Kebutuhan, Tetapi Kewajiban, Ahad (28/4/2024) di kanal YouTube FKU Aswaja Channel.
Menurutnya, setelah melewati 15 kali pemilu dan juga sudah pernah mencoba berbagai macam sosok presiden, mulai yang militer, yang gagah berani, mulai orang yang sangat sederhana, mulai yang ulama atau gus, semua sudah dicoba.
Lantas ia mempertanyakan. “Apakah yang sudah lama berjalan selama ini, apa terjadi seperti ini dan terus dirasakan, akan masih terus dilanjutkan? Jawab saja iya atau tidak. Jawabnya? Tidak,” tegasnya.
Sebab kalau masih melanjutkan, ujarnya, maka meminjam perkataan Syekh Ibnu Atha’illah as-Sakandari dalam kitabnya Al-Hikam, ini seperti keledai batu giling.
“Keledai batu giling ini bagaimana dulu, pada zaman dulu, menggiling gandum ada batunya untuk menggiling. Itu akan diputar oleh keledai, maka keledai akan berputar-putar terus, apa yang menjadi tempat berhentinya adalah menjadi tempat permulaannya dari mana ia berjalan maka di situ tujuannya. Terus dilakukan tak ada hentinya,” ulasnya.
Ia pun mengutip pernyataan Syek Ibnu Atha’illah, “Janganlah kau berangkat dari al-qaun (benda, dunia) semata.”
“Demokrasi, sekulerisme hanyalah dunia belaka, semuanya hanya materi belaka, perkara-perkara duniawi,” bebernya.
Lalu ia mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, “Tidak setara seberat satu sayapnya seekor nyamuk.”
Kiai Utsman lalu mengingatkan, “Jangan berangkat dari dunia menuju dunia. Kalau terus dilakukan seperti ini demokrasi ke demokrasi, demokrasi pancasila, demokrasi pembangunan, terus demokrasi apa lagi terus begitu. Berangkat dari demokrasi ke demokrasi, sekulerisme ke sekulerisme, berangkat dari ini ke itu, semuanya adalah al-qaun.”
Jadi, jelas Kiai Utsman, bangsa sudah selam 70 tahun berputar di tempat yang sama, dari 1955 sampai 2024. “Kita hanya berjalan di tempat, jadi tempat dia mulai berjalan adalah tempat tujuan dia sampai 2024,” cetusnya.
Agar tidak berputar-putar di al-qaun, ia pun mengajak kaum Muslim kembali kepada Allah SWT. Artinya, kembali kepada Al-Qur’an, kembali kepada sunah Rasulullah SAW.
“Meninggalkan sekulerisme dan meninggalkan isme-isme buatan manusia sehingga kita sampai pada tujuan titik kita, kepada Allah tempat kita terakhir,” terangnya.
Maka dengan kembali kepada Allah, ucapnya, dapat membebaskan negeri-negeri yang terjajah, membebaskan saudara di Palestina, Uighur dan lain sebagainya.
“Kita kembali kepada Allah SWT, kembalinya kepada syariat Allah SWT dengan tegaknya syariah dan khilafah di muka bumi ini,” pungkasnya. [] Muhammad Nur
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat