Mediaumat.info – Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky mengatakan, tiga pasang calon kandidat ini sebenarnya merupakan kawin paksa dari pihak-pihak yang mempunyai kekuatan politik dan ekonomi.
“Tiga pasang ini kan, sebenarnya hasil kawin paksa dari pihak yang mempunyai kekuatan politik dan ekonomi, bukan pilihan rakyat,” ujarnya dalam Silaturahmi: Tokoh Jawa Timur Bicara Preferensi Politik di Tengah Desakan Pemakzulan Jokowi, Jumat (19/1/2024) di kanal YouTube Pusat Kebijakan dan Analisis Data.
Menurutnya, ada yang sudah ditulis dengan tangan ingin berpasangan dengan yang tertentu, namun tidak jadi.
“Ini menunjukkan memang independensi dari setiap pasangan tidak ada yang punya nilai full power,” paparnya.
Ia mengartikan, mereka adalah hasil desakan dan saringan pilihan kompromi.
“Hasil penentuan setelah disaring oleh pihak-pihak yang punya kekuatan politik maupun ekonomi yang orang bilang oligarki,” terangnya.
Jadi, ia menjelaskan, dalam demokrasi itu lumrah sekali harus ada oligarki di belakang termasuk Amerika Serikat.
“Tapi yang memaksa ini siapa? Partai kan? Tapi, di belakang partai ada lagi,” ucapnya.
Kalau partai saja, ungkap dia, pasti masing-masing setiap partai mencalonkan. “Tapi kan ternyata setiap partai tidak mampu mencalonkan,” jelasnya.
Jadi, menurutnya, kalau partai yang menentukan tentu dia bisa memutuskan betul siapa berpasangan dengan siapa, tidak terganggu dengan pihak yang lain tapi faktanya tidak ada artinya.
“Sekali lagi, ingin saya tegaskan hampir semua pasangan ini, tingkat independensinya tidak murni,” pungkasnya. [] Mariyam Sundari