Pamong Institute: Rusaknya Lingkungan karena Tangan Manusia

 Pamong Institute: Rusaknya Lingkungan karena Tangan Manusia

Mediaumat.info –  Menanggapi semakin parahnya kerusakan lingkungan akibat hak guna usaha (HGU) yang diberikan kepada para investor untuk lahan sawit, Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky mengatakan, rusaknya lingkungan karena tangan manusia.

“Rusaknya bumi dan lingkungan diawali dari tangan manusia. Oleh karena itu tangan harus dijaga agar tidak membuat kerusakan,” tuturnya di acara Bincang Perubahan: Inilah Sebab Kerusakan Lingkungan, Senin (13/11/2023) di kanal YouTube Bincang Perubahan.

Tangan manusia yang dimaksud, jelasnya, adalah kolaborasi antara para penguasa dan para investor yang mendanainya dalam meraih kekuasaan, sehingga saat berkuasa tidak bisa mandiri dalam mengambil keputusan.

“Saya lihat pangkalnya di situ. Kenapa para pemimpin tidak bisa mandiri? Karena di belakangnya ada yang ngatur, termasuk kenapa penegakan hukum tidak berjalan sehingga banyak investor yang melanggar aturan, karena investor berada di belakang kekuasaan untuk mengatur kekuasaan,” bebernya.

Wahyudi menerangkan, dalam sistem hukum demokrasi, manusia diberi ruang memproduksi hukum. Celakanya di belakang produksi hukum ada kepentingan oligarki.

“Jadi saya lihat lingkungan akan semakin tidak memiliki  daya dukung, daya tampung karena keserakahan para kaum investor politik maupun kapitalis tidak bisa kita bendung,” sedihnya.

Dalam negara demokrasi, ucapnya, kalau aturan belum ada akan dibuat, kalau ada aturan yang melarang akan diubah. “Inilah risiko hidup dalam sistem demokrasi dengan mekanisme semua aturan boleh dibuat,” sesalnya.

Tiga Hal

Agar kerusakan lingkungan bisa dicegah, Wahyudi memberikan solusi tiga hal. Pertama, membangun kesadaran masyarakat. Kedua, membangun kesadaran para pemimpin. Ketiga, aturan harus ditegakkan dengan baik.

“Aturan yang baik akan membuat lingkungan baik, dan aturan yang baik harus berasal dari Dzat yang Mahabaik yaitu syariat Islam,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun

 

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *