Mediaumat.id – Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky menyatakan bahwa pindah ibu kota negara bukan untuk kepentingan rakyat, tapi hanya untuk melayani kepentingan oligarki.
“Nah ini menunjukkan motifnya jelas bukan motif untuk rakyat. Justru saya melihat motifnya lain, ya motifnya lebih pada kepentingan politik melayani oligarki, ujarnya dalam acara Spesial Interview: Untuk Siapa Pindah Ibukota? di kanal YouTube Rayah TV, Kamis (20/1/2022).
Menurut Wahyudi, kalau memang untuk kepentingan rakyat, maka pasti akan melibatkan rakyat seluas-luasnya. Misalnya dengan mengeluarkan jajak pendapat atau referendum.
Wahyudi mengatakan, kalau memang ingin menilai pindah ibu kota ini kepentingan rakyat atau bukan, tanya saja pada rakyat secara langsung. Sebab dalam sistem demokrasi suara rakyat adalah suara Tuhan. “Menentukan pindah ibu kota atau enggak saja rakyat diabaikan, enggak pernah ngajak,” ungkap Wahyudi.
Wahyudi membeberkan, meskipun DPR yang mengesahkan UU IKN itu disebut wakil rakyat, tapi juga mewakili kepentingan-kepentingan politik masing-masing. Selain itu sudah bukan rahasia umum kalau para wakil rakyat tersebut juga merangkap sebagai pebisnis.
“Profil anggota DPR itu kan selain wakil rakyat, mereka juga banyak pengusaha, selain banyak pengusaha mereka juga banyak pengurus partai yang pasti punya kepentingan-kepentingan politik di situ,” pungkasnya.[] Agung Sumartono