Mediaumat.info – Debat keempat Pilpres 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, dinilai Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky sebagai debat yang paling tidak bermutu.

“Dan kalau kita lihat debat kemarin, memang menurut saya debat yang paling tidak bermutu ya,” ujarnya dalam Bincang Bersama Wahyu: Debat Miskin Adab dan Miskin Manfaat Buat Rakyat, Presiden Boleh Kampanye? di kanal YouTube Bincang Bersama Sahabat Wahyu, Jumat (25/1/2024).

Menurut Wahyudi, debat tersebut cenderung miskin adab, miskin solusi dan miskin manfaat buat rakyat. Tapi justru lebih banyak menunjukkan keangkuhan, keegoan, bahkan cenderung pada kesombongan.

Ia melihat, dalam debat tersebut tidak ada norma-norma adab yakni menghormati yang tua maupun menghargai yang lebih senior. Jadi dari perilakunya sendiri miskin adab, miskin etika. Tapi justru di konten dari materinya itu miskin solusi dan miskin manfaat buat rakyat.

Wahyudi menyesalkan, debat yang dibiayai dengan uang rakyat, yang menghabiskan sarana publik buat rakyat dan juga menghabiskan energi yang besar dari bangsa ini tetapi kualitasnya sangat rendah dan cenderung menunjukkan keangkuhan dan kesombongan.

Wahyudi menilai, tidak banyak manfaat yang bisa diambil dari debat tersebut untuk kepentingan rakyat. Padahal seharusnya dalam debat tersebut rakyat bisa mendapatkan gambaran masa depan ketika para capres-cawapres itu kelak menjadi pemimpin.

“Justru yang tampak adalah gambaran suram, seandainya kandidat tersebut menjadi seorang pemimpin bisa menunjukkan keangkuhan, bisa menunjukkan kesombongan, bisa menunjukkan ketidakpedulian, tidak menunjukkan adab dan seterusnya,” pungkas Wahyudi. [] Agung Sumartono