Mediaumat.news – Tanggapi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, saat hadir dalam forum Majelis Umum PBB (1/9), yang yakin Islam dan Yahudi di Palestina dan Israel bisa berdamai dan menjadi negara demokratis, Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadji mengatakan, seolah-olah dengan demokrasi akan tercapai kebaikan di antara kedua negara tersebut.
“Pernyataan Joe Biden ini adalah glorifikasi terhadap demokrasi yang seolah-olah, dalam sebuah negara demokrasi akan tercapai kebaikan,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Sabtu (25/9/2021).
Seperti diketahui, persoalan sesungguhnya di Palestina adalah penjajahan Yahudi yang menurut Farid, tidak akan pernah bisa diselesaikan dengan solusi dua negara sebagaimana yang Amerika Serikat tawarkan. “Sampai kapan pun solusi dua negara, di mana penjajah Yahudi malah diakui eksistensinya, tidak akan menyelesaikan masalah,” jelasnya.
Dengan demikian, pernyataan Joe Biden ia sebut juga sebagai bentuk dukungan AS atas keberadaan penjajahan Yahudi di sana. “Artinya apa? Solusi dua negara ini merupakan bentuk pengakuan keberadaan penjajah Yahudi,” tandasnya.
Alat Politik
Di sisi lain, solusi dua negara yang meski dianggap sebagai solusi paling demokratis, menurut Farid justru telah dijadikan alat politik oleh AS untuk menjauhkan umat dari syariat Islam. “Demokrasi menjadi jalan untuk menjauhkan umat Islam dari syariat Islam dan untuk mengokohkan hukum-hukum liberal-kapitalis,” tandasnya.
Lebih dari itu, tambahnya, demokrasi juga menjadi alat untuk memastikan para penguasa ‘boneka’ agar nantinya melahirkan undang-undang yang memuat kebijakan ekonomi, namun demi keuntungan kapitalisme di negeri-negeri Muslim saja.
Oleh karena itu, ia melihat, penyelesaian persoalan Palestina tidak bisa bergantung kepada solusi-solusi AS. Sebab, segala solusi dari negara tersebut, menurut Farid, mencerminkan keinginan mereka untuk tetap mempertahankan eksistensi penjajah Yahudi.
Sehingga ia menegaskan, solusi dari persoalan Palestina hanyalah kembali ke cara Islam yang di dalamnya mengharuskan para penguasa Muslim mengirim pasukan militer untuk mengusir penjajah Yahudi di sana. “Dan kemungkinan itu akan terjadi, akan lebih besar, kalau di negeri Islam berdiri negara khilafah yang akan memobilisasi tentara-tentara di negeri Islam untuk membebaskan Palestina dari penjajah Yahudi,” pungkasnya.[] Zainul Krian