PAKTA: Siapa pun Presidennya yang Menang Hakikatnya Oligarki

Mediaumat.info – Hasil pilpres (pemilihan presiden) yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia, karena diklaim oleh sebagian masyarakat pilpres kali ini menentukan arah tujuan Indonesia ke depan, namun faktanya siapa pun presidennya yang menang hakikatnya adalah oligarki.

“Jadi siapa pun presidennya, yang akan menang hakikatnya oligarki, pengusaha, para pemilik modal, kapitalismelah yang menang,” ujar Direktur Pusat Analisis Kebijakan Strategis (PAKTA) Erwin Permana dalam Kabar Petang: Kecurangan Pilpres Sulut Huru-Hara Politik? di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (21/2/2024).

Karena, menurutnya, sistem demokrasi itu merupakan instrumen bagi kapitalisme untuk melanggengkan kekayaan para oligarki, pengusaha, dan para pemilik modal.

“Melalui instrumen demokrasi ini mereka bisa bebas menguasai aset-aset publik, bisa menguasai kekayaan alam dengan berbagai macam potensi luarbiasa terutama di Indonesia,” tuturnya.

Seperti halnya, kata Erwin, yang belum lama ini melihat ada 9 perusahaan menguasai tambang emas dan tambang batu bara yang baru saja mendapatkan izin dari pemerintah.

“Buka di situs-situs Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), itu kan semacam lelang pertambangan. Gimana ceritanya negeri ini dilelang!?” kesalnya.

Padahal, lanjutnya, itu bukanlah milik orang tuanya, miliknya, bahkan bukan milik presiden itu milik semua rakyat Indonesia. “Ketika itu milik semua rakyat Indonesia maka tidak boleh satu pun orang melelang itu termasuk juga negara,” tegasnya.

Kalau negara sampai berani melelang, bebernya, itu berarti negara melangkahi kedaulatan rakyat, melangkahi rakyat dan kelak pertanggungjawabannya besar di hadapan Allah SWT.

“Padahal kekuasaan itu dipilih masyarakat lho, mestinya dia tidak punya hak untuk menjual itu (tambang emas dan batu bara),” ungkapnya.

Mestinya negara mengelola dengan baik dan keuntunganmya dibagi secara merata ke tengah-tengah masyarakat bukan malah dijual.

“Kalau diserahkan ke swasta keuntungannya untuk swasta,” bebernya.

Surga

Erwin juga mengungkapkan sistem demokrasi ini seperti memberikan surga bagi para kapitalis, para pemilik modal, para pengusaha, dan oligarki.

“Di dalam alam demokrasi yang memang mereka bisa membuat undang-undang (UU) sesuai dengan kepentingan mereka (oligarki, pengusaha, pemilik modal, kapitalis) termasuk juga dalam konteks pemilihan presiden sekarang ini,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan ketiga capres itu disokong oleh para oligarki, meski dibilang tidak disokong namun faktanya disokong partai politik.

“Dan di belakang partai politik ada oligarki jadi tidak ada satu pun presiden yang tidak di-support (sokong) oleh oligarki,” bebernya.

Dan di saat para oligarki, pengusaha, dan para pemilik modal mendapatkan surgawinya yakni sumber daya alam (SDA) yang melimpah, lanjutnya, masyatakat bawah hanya kebagian kecil rempahnya saja.

“Mereka bikin opini berkaitan dengan ekonomi hijau segala macem itu hanya lip service saja, bagaimana ceritanya ekonomi hijau ketika berjuta-juta hektare hutan dirampas habis-habisan oleh segelintir orang,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi

Share artikel ini: