PAKTA: Banyak Pejabat Ngeles karena Tak Mampu Bekerja

 PAKTA: Banyak Pejabat Ngeles karena Tak Mampu Bekerja

Mediaumat.id – Direktur Pusat Analisis Kebijakan Strategis (PAKTA) Dr. Erwin Permana mengatakan, banyaknya pejabat yang sering ngeles (berkelit) karena ketidakmampuannya dalam bekerja.

“Pejabat ngeles itu menunjukkan ketidakmampuan, menunjukkan ketidakcakapan dalam bekerja,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Sabtu (21/10/2023)

Menurutnya, karena tidak cakap akhirnya ngeles. “Kalau pemerintah cakap, pejabat cakap, target kerjanya tercapai, hasilnya bagus, enggak akan ngeles dia. Ini menunjukkan dia tidak mau bekerja itu,” katanya.

Hal ini Erwin sampaikan, menanggapi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar yang menyebut pemerintah Malaysia menawarkan RI kerja sama untuk memperbaiki kualitas udara dan menangani masalah kabut asap di wilayah masing-masing.

Siti menuturkan, surat yang dikirim pemerintah Malaysia awal Oktober 2023 lalu bukanlah mengenai protes soal kabut asap dari wilayah Indonesia yang masuk ke Negeri Jiran, melainkan salah satunya tawaran kerja sama kedua negara.

“Jelas, Malaysia protes. Pemerintahlah yang ngeles. Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) itu,” tegasnya.

Erwin mengatakan setidaknya ada dua masalah serius yang menunjukkan pejabat sering ngeles.

Pertama, karena presiden suka ngeles. Pemimpin tertingginya yang memang suka ngeles.

“Lihat saja Jokowi. Statement terkenalnya, ‘Yo ndak tahu kok tanya Saya?’. Seorang presiden, tanpa malu bicara seperti itu. Kalau akhirnya menteri-menteri juga seperti itu, suka ngeles ya wajar. Lah presidennya juga kayak begitu, dengan sendirinya pejabat-pejabat di bawahnya itu akan ikutin gaya dia yang enggak punya malu, enggak punya wibawa sama sekali, enggak punya pengetahuan juga. Akhirnya banyak yang ngeles, di mana-mana banyak yang ngeles. Itu masalah serius yang pertama yakni karena memang masalah kepemimpinan tertingginya memang seperti itu,” terangnya.

Kedua, ngeles itu karena memang difasilitasi oleh sistem demokrasi sekuler ini. Dalam sistem ini seperti enggak apa-apa kalau pejabat itu ngeles. “Pejabat itu enggak cakap mengurus urusan masyarakat itu enggak apa-apa,” ujarnya.

Dalam Islam, kata Erwin, enggak boleh seseorang itu enggak cakap dalam memimpin dan mengurus urusan masyarakat. “Jadi, serahkanlah urusan kepada yang ahli. Kalau enggak ahli, jangan serahkan sekali-kali urusan ke dia. Hasilnya nanti pasti kacau dan rusak. Jadi, difasilitasi oleh sistem sekuler ini sehingga berkuasalah orang-orang yang buruk dan enggak cakap,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *