Mediaumat.id – Pakar Ekonomi Islam Dr. Arim Nasim menilai politik ekonomi Islam mampu menjamin setiap individu terpenuhi kebutuhan pokoknya.

“Islam itu sudah mengatur dengan aturan yang komprehensif, kalau kaitannya dengan pangan itu, ketahanan pangan itu, turunan dari politik ekonomi Islam, politik ekonomi Islam itu menjamin setiap individu terpenuhi kebutuhan pokoknya,” dalam acara kajian live Bebas Pajak Impor Beras, untuk Kepentingan Siapa?? di kanal YouTube PAKTA Channel (Pusat Analisis Kebijakan Strategis), Rabu (15/11/23).

Karena, ungkapnya, politik ekonomi Islam mewajibkan negara menjamin rakyatnya, baik Muslim maupun non-Muslim untuk terpenuhi kebutuhan pangannya.

“Karena itu dia (kepala negara) harus memberikan jaminan terhadap rakyatnya, itu semuanya harus bisa memenuhi kebutuhan pokoknya, minimal kebutuhan pokoknya itu ada tiga yang sering kita dengar sandang, papan, pangan,” ungkapnya.

Netral

Menurutnya, jika pemerintah itu netral saja tidak pro oligarki, mampu memberikan kesempatan pada rakyat untuk bisa bertahan hidup dan membuat petani bisa bernafas lega.

“Tapi selama ini kebijakan-kebijakan pemerintah itu jangankan membantu, yang ada itu malah kemudian mematikan,” keluhnya.

Kebanyakan, ujarnya, yang dihadapi petani adalah ketika musim panen raya tiba-tiba pemerintah impor beras, ketika semangat saat musim tanam tiba-tiba pemerintah mencabut subsidi pupuk. Hal seperti inilah akhirnya membuat petani terpuruk.

“Saya kira ya hari ini terjadi seperti ini itu kenapa? Karena paradigmananya itu adalah kapitalis liberalisasi, bahkan kalau bahasa saya itu kita itu lebih kapitalis daripada negara kapitalis itu sendiri,” tandasnya.[] Setiyawan Dwi