Mediaumat.info – Pakar Hubungan Internasional Hasbi Aswar, Ph.D. menyampaikan keprihatinan terhadap para penguasa negeri Islam yang hanya bisa mengecam, namun tetap bekerja sama dengan entitas penjajah Yahudi.
“Para penguasa dunia Islam hanya bisa mengecam sambil tetap menjalin kerja sama dengan Israel,” ujarnya kepada media-umat.info, Kamis (8/2/2024).
Hal ini ia ungkapkan untuk merespons peristiwa di Kerem Shalom, perbatasan Mesir, Zionis dan Gaza. Tempat ini salah satu titik transit utama barang masuk dan keluar Gaza, memungkinkan transit yang jauh lebih cepat dibandingkan penyeberangan penumpang Rafah yang berjarak beberapa kilometer jauhnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, warga Zionis Yahudi yang diketahui dari berbagai spektrum politik berkumpul di penyeberangan Kerem Shalom atau Karem Abu Salem ini, untuk menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang terkepung.
Padahal pekan sebelumnya (26/1) Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan keputusan sementara yang menyerukan Zionis Yahudi untuk berhenti menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza dan memperbaiki situasi kemanusiaan di sana.
Namun, seperti yang Hasbi sayangkan sebelumnya, para penguasa negeri Muslim justru tetap melakukan hubungan kerja sama dengan entitas penjajah Yahudi tersebut, tanpa secara signifikan berusaha menghentikan kejahatan Zionis.
“Beberapa hari kemarin, sebuah video yang ditayangkan di media Israel menunjukkan bagaimana barang-barang Zionis diangkut melalui Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Yordania, dan Mesir,” beber Hasbi menambahkan.
Demikian pula Turki, seperti dilansir dari Institut Statistik Turki (TurkStat) dan Majelis Eksportir Turki (TİM), sebagaimana dilaporkan harian Karar, menunjukkan bahwa ekspor Turki terus berlanjut meskipun terdapat retorika anti-Israel yang meningkat sebagai respons terhadap serangan Zionis terhadap wilayah kantong Palestina di Gaza
Bahkan, masih menurut TİM, sebagaimana dikutip dalam kolom İbrahim Kahveci di harian Karar pada hari Senin, Turki memiliki tingkat ekspor yang sama dengan Jerman, mengikuti Tiongkok dan Amerika Serikat, dalam hal penjualan ke Zionis Yahudi.
“Menurut rata-rata enam bulan terakhir dari TurkStat mengenai perdagangan luar negeri, kami menjual barang senilai $450 juta setiap bulan ke Israel. Jumlahnya mencapai $5,4 miliar per tahun. Faktanya, ekspor kita bahkan melonjak hingga $7 miliar dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, dari Januari hingga Oktober, kami menjual barang senilai $5,568 miliar ke Israel,” kata jurnalis tersebut.
Faktor Kelemahan
Di sisi lain, kelemahan umat Islam yang ditunjukkan oleh sikap para penguasa mereka, dinilai Hasbi karena ketergantungan mereka terhadap Barat sehingga tak bernyali mengambil sikap untuk sekadar membantu saudara-saudara Muslim di Palestina.
Tak seperti para sosok khalifah di era kejayaan Islam. Sebutlah Abu Bakar as-Shiddiq yang memerangi kaum murtad yang membangkang dari Islam. Pun Sultan Salahuddin al-Ayyubi yang mengusir kaum Salibis berikut penjajahan mereka terhadap Palestina. Atau Saifuddin al-Qutuz yang menaklukkan kesadisan pasukan Mongol.
Menurut Hasbi, mereka adalah sosok di antara para pemimpin pemberani lain yang hanya takut pada Allah SWT. Dan dengan itu mereka membangun kekuatan militer secara independen dan tangguh.
“Itulah yang membuat mereka bisa mengalahkan orang-orang kafir yang memusuhi kaum Muslimin,” pungkasnya. [] Zainul Krian