Pakar Kehutanan: Yang Terlibat Kebakaran Bromo Harus Dapat Sanksi Sepadan

 Pakar Kehutanan: Yang Terlibat Kebakaran Bromo Harus Dapat Sanksi Sepadan

Mediaumat.id – Menanggapi kebakaran hutan di Gunung Bromo akibat percikan flare yang dinyalakan untuk keperluan foto prewedding, Pakar Kehutanan Agung Wibowo, Ph.D. menyatakan siapa pun yang terlibat kejadian ini harus bertanggung jawab dan mendapatkan sanksi yang sepadan.

“Siapa pun yang bertanggung jawab terhadap kejadian ini, baik pelanggarannya ringan, sedang sampai berat harus kita mintakan pertanggungjawaban ya dan diberikan sanksi yang sepadan,” ujarnya dalam Kabar Petang: Mahal! Pelajaran Kebakaran Bromo, Selasa (26/9/2023).

Menurut Agung, dengan sanksi yang sepadan tersebut diharapkan ke depannya kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Agung menyayangkan adanya kebakaran besar terjadi di sebuah taman nasional. Taman Nasional ini adalah sebuah kawasan yang dikonservasi, artinya kawasan tersebut memiliki keunikan khusus. Sehingga diharapkan keunikan tersebut dapat dilestarikan.

“Jangan sampai rusak karena kebakaran hutan ya, apalagi kebakaran itu disebabkan oleh manusia. Tentu kita sangat menyayangkan ini,” ucapnya.

Agung melihat, kebakaran hutan di Gunung Bromo tersebut merefleksikan dua hal. Pertama, kepekaan masyarakat terhadap lingkungan yang rentan terbakar tidak terlalu tinggi.

Seharusnya, kata Agung, masyarakat paham bahwa sekarang ini memasuki musim kering atau kemarau, sehingga percikan-percikan api meskipun kecil akan sangat mudah membakar. Apalagi di kawasan yang sulit dijangkau air seperti kawasan Bromo ini, kehati-hatian harus lebih ditingkatkan lagi.

Kedua, kurangnya pengamanan yang dilakukan oleh pengelola Taman Nasional Bromo. Menurutnya, di musim kering seperti ini pengamanan harus lebih ditingkatkan. Hal itu bisa dilakukan dengan menambahkan papan-papan peringatan kepada masyarakat agar tidak menggunakan api tanpa berkoordinasi dengan petugas. Selain itu di setiap pintu masuk juga dicek barang-barang bawaan pengunjung, sehingga barang-barang yang berpotensi membahayakan Taman Nasional bisa diamankan petugas.

Agung menilai, masyarakat harus menunggu hasil investigasi. Apakah pengelola Taman Nasional Bromo sudah melakukan pengamanan tersebut yakni memeriksa barang-barang pengunjung atau tidak. Apabila pengelola sudah melakukan hal tersebut tapi dari pengunjung berusaha untuk mengelabui petugas agar lolos dari pemeriksaan, maka hal itu merupakan pelanggaran serius yang harus ditindaklanjuti dengan tegas.

“Saya pikir harus ada penyelidikan yang adil dan transparan, jangan ada yang ditutup-tutupi,” pungkasnya.[] Agung Sumartono

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *