Mediaumat.news – Pakar Ekonomi Islam Arim Nasim ungkap alasan mengapa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menjadi korban pertama Perppu Ormas.
“Karena selama ini HTI yang lantang dan tegas mengkritisi kebijakan ekonomi pemerintah yang berbasis neoliberalisme dan neoimperalisme,” ungkapnya kepada mediaumat.news saat longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Patung Kuda Silang Monas dalam aksi 287 yang dihadiri sekitar 10 ribu massa Alumni 212/Penolak Perppu Ormas, Jum’at (28/7/2017).
Menurutnya, aksi-aksi HTI selama ini mengganggu kepentingan para kapitalis dan imperialis. “Itulah kenapa HTI menjadi target pertama pembubaran,” ujarnya.
Setelah dikaji baik isi maupun konteks penerbitannya, ia menilai Perppu ini melarang umat Islam atau ormas Islam untuk mendakwahkan Islam politik dan ideologis sebagai solusi atas berbagai masalah krisis multidimensi yang dihadapi oleh bangsa ini yang vis a vis dengan ideologi kapitalisme/sekularisme/neoliberalisme/neoimperialisme yang tegah diterapkan negara Indonesia.
“Bila tidak dicabut, jelas membahayakan bagi umat Islam karena Perppu ini untuk mengokohkan ideologi kufur yang bertentangan dengan Islam, maka orang Islam dan Ormas Islam yang mendakwahkan Islam politik dan ideologis misalnya mengkritik neoliberalisme dan neoimperalisme seperti penjualan SDA kepada asing, mengkritik privitasisa dan pencabutan subsidi kemudian menyodorkan solusi ekonomi Islam akan dianggap membayakan stabilitas negara dan mengganggu investasi asing sehingga harus dikriminalisasikan,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo