Pakar Ekonomi Islam: Pasar Bebas Menciptakan Hukum Rimba

Mediaumat.id – Pakar Ekonomi Islam Dwi Condro Triono, Ph.D. menilai bahwa pasar bebas menciptakan hukum rimba.

“Ini seperti menciptakan hukum rimba. Dibalut dengan bingkai akademis yang mewah, diajarkan di fakultas-fakultas ekonomi, seakan-akan mekanisme pasar bebas itu paling sakti, paling adil, paling menyejahterakan. Faktanya pasar bebas  hanya menciptakan ring tinju tanpa kelas, sehingga pemodal besar akan mudah ‘memakan’ para pemodal kecil,” tuturnya dalam acara Webinar Ekspo Rajab Jawa Timur, Bedah Buku Kritik Kapitalisme: Ambruknya Kapitalisme, tegaknya Peradaban Islam, Ahad (20/2/2022)

Dwi Condro menegaskan bahwa fakta ini benar-benar membelalakkan mata memasuki abad 21. “Semuanya mulai tersadar,” tegasnya.

“Puncaknya tahun 2008 ketika terjadi krisis Subprime Mortgage di Amerika Serikat, demo besar-besaran di pusatnya kapitalisme. Rakyat Amerika menuntut dibubarkannya Wall Street. Seruan mereka mengatakan kapitalisme itu by one percent, of one percent, for one percent,” ungkapnya.

Menurutnya, bohong kalau kapitalisme itu untuk kesejahteraan bersama. “Kita ini 99%, tapi hanya dikasih 1 % kue ekonomi, sementara 99% kue ekonomi dunia dikuasai oleh hanya beberapa gelintir manusia yang jumlahnya 1 %,” kesalnya.

“Itu juga menimpa di negara kita. Data-data menunjukkan, 74% tanah di Indonesia itu yang menguasai hanya 0,2% penduduk,” tegasnya.

Sekarang ini, ungkap Dwi Condro, 70-80% kekayaan alam Indonesia sudah dikuasai asing dan aseng. Padahal Indonesia dari segi sumber daya alamnya itu boleh dibilang nomor satu di dunia baik dari segi keragamannya maupun dari segi kuantitasnya. Tapi rakyatnya sangat melarat, sangat miskin.

“Indonesia bukan negara miskin tapi negara yang salah atur,” tukasnya.

Dwi Condro berharap, umat Islam sadar bahwa kapitalisme menghasilkan kesenjangan ekonomi yang luar biasa. “Saatnya umat Islam harus sadar. Umat Islam tidak boleh terjebak pada perdebatan apakah ekonomi harus dikendalikan oleh negara atau diserahkan pada swasta, diserahkan pada mekanisme pasar bebas. Dua-duanya salah. Yang benar ekonomi harus diserahkan kepada Sang Pemilik alam semesta ini. Ekonomi harus tunduk kepada aturan yang berasal dari Allah SWT. yaitu ekonomi Islam,” tegasnya.

Menurutnya, sistem ekonomi Islam digali dari Al-Qur’an dan sunah dan kemudian dirumuskan untuk diterapkan. “Insyaallah hasilnya luar biasa. Itulah sistem ekonomi Islam,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun

Share artikel ini: