Mediaumat.news – Pakar Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, Ph.D. menyebut data efikasinya atau data efektivitas proteksi vaksin sinovac yang baru tiba di Indonesia belum diterbitkan.
“Setahu saya data efikasinya belum diterbitkan,” ujarnya ketika dihubungi Mediaumat.news, Senin (7/12/2020).
Menurut peraih Postdoctoral Fellowship 2003-2007 Harvard Medical School, Boston, AS, ini bahaya atau tidak pemakaian vaksin Covid-19 ini akan tergantung dari keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tanpa adanya data efikasi apakah akan tetap mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) yaitu persetujuan penggunaan obat atau vaksin saat kondisi darurat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data uji klinis fase satu dan fase kedua Ahmad berharap semoga vaksin ini aman digunakan, hanya saja apabila nanti terbukti data efikasi tidak ideal maka kontribusi vaksin terhadap pengendalian wabah menjadi kurang maksimal.
Terakhir, ia mengingatkan, vaksin itu sendiri belum terbukti mampu mengendalikan atau memutus rantai penularan, maka test, trace, treat (3T) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun) masih harus intens digalakkan, pungkasnya.[] Agung Sumartono