Menteri Pendidikan Otoritas Palestina, di bawah pemerintahan Shtayyeh, Marwan Awartani, menjatuhkan hukuman pemecatan terhadap Ustadz Hussein Abu Al-Haj, berdasarkan jawaban atas pertanyaan seorang siswa tentang perbedaan antara panji Rasulullah, SAW dan bendera Sykes-Picot. Dinyatakan dalam kutipan keputusan (Berdasarkan Klausul 10 Pasal 68 Undang-Undang Kepegawaian Palestina, telah diputuskan untuk menjatuhkan hukuman pemecatan terhadap Anda sejak tanggal 22/12/2021 karena melanggar peraturan dan undang-undang. Dan instruksi yang berlaku di bawah Kementerian Pendidikan, yaitu Anda memanfaatkan posisi Anda sebagai guru untuk mempengaruhi tren nasional siswa dengan menyebarkan ide-ide yang bertentangan dengan hukum dan ketertiban)!
Putusan pidana ini menjadi saksi terang-terangan permusuhan dari otoritas koordinasi keamanan, penguasa pendudukan dan negara-negara donor, terhadap Islam dan panji-panji Rasulullah (Saw). Ditegaskan pula bahwa pemerintah ini, dengan presiden, kabinet, dan menteri pendidikannya, tidak peduli dengan agama Allah, Kitab Allah, atau Sunnah Rasul-Nya (Saw) yang membuktikan sejauh mana kebencian memenuhi hati mereka terhadap agama ini dan terhadap panji-panji Islam yang membuat marah orang-orang kafir, orang-orang munafik, dan orang-orang terpenting, dan mendapat nafkah darinya.
Maka binasalah penguasa itu dan binasalah menteri-menteri yang menjadi musuh agama Allah yang menyucikan bendera kolonialisme dan hati mereka melekat pada Prancis dan Inggris, yang menciptakan bendera mereka dan membuat perbatasan mereka sementara mereka memusuhi panji-panji Nabi kita Muhammad (Saw) dan menganggap mempromosikannya sebagai pelanggaran terhadap hukum dan ketertiban!
Penduduk Palestina adalah Muslim, yang mencintai Muhammad (Saw) dan mencintai panjinya, meskipun tidak disukai oleh otoritas boneka. Penguasa, dengan pemerintahnya dan Kementerian Pendidikan, tidak berwenang untuk mengutak-atik pikiran anak-anak kita melainkan dengan tali penjajahan dan kolonialisme yang ingin membesarkan sebuah generasi tanpa nilai, yang tidak peduli dengan Yerusalem atau kesucian, tidak iri dengan agama dan kehormatannya, dan mencontoh pendudukan dan penjajah. Dan disini kita mengembalikan pertanyaan kepada Awartani, apa perbedaan antara panji Rasulullah (Saw) dengan bendera Sykes-Picot? Ataukah dia tidak bisa menjawab?! Atau apakah dia akan diberhentikan dari posisinya jika dia mengatakan kebenaran dan kata-kata yang benar?!
Lalu tren nasional apa yang ditakuti oleh pemerintah Shtayyeh dan Kementerian Pendidikan? Apakah menolak perlawanan atas nama kekerasan dan mengkriminalisasinya?! Atau apakah cinta orang-orang Yahudi dan keinginan untuk mengakhiri “penyiksaan” mereka atas nama perdamaian?! Atau apakah hal itu atas koordinasi dengan penjajah yang membunuh para syuhada, merampas tanah dan menghancurkan rumah-rumah pada pagi dan sore hari?! Ataukah karena dekadensi moral dan program korup yang dengannya lembaga-lembaga kaum perempuan dan perkumpulan-perkumpulan Barat menyerang sekolah-sekolah kita?! Jelaskan kepada kami tren “nasional” a[a yang Anda takuti dan pertahankan!!
وَسَيَعْلَمُ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اَيَّ مُنْقَلَبٍ يَّنْقَلِبُوْنَ ࣖ
“Orang-orang yang zalim kelak akan mengetahui ke mana mereka akan kembali.” (TQS Ash-Syu’ara : 227)
Kantor Media Hizbut Tahrir di Tanah yang Diberkahi – Palestina
24 Jumadil Awal 1443 H
28 Desember 2021
https://www.hizb-ut-tahrir.info/en/index.php/press-releases/palestine/22463.