Organisasi Islam Dipaksa Tandatangani Piagam Sekuler, Pengamat: Upaya Membungkam Perjuangan Umat Islam
Mediaumat.news – Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menuntut agar organisasi Muslim menandatangani piagam yang menyatakan bahwa ‘Islam adalah agama dan bukan gerakan politik dinilai Pengamat Politik Internasional Farid Wadjdi sebagai upaya penjajah kapitalis sekuler membungkam perjuangan umat Islam.
“Upaya untuk memisahkan Islam dan politik ini, sesungguhnya upaya-upaya negara penjajah kapitalis sekuler untuk membungkam perjuangan umat Islam,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Jumat (20/11/2020).
Menurutnya, penjajah kapitalis tahu ketika Islam dan politik bersatu dan Islam diterapkan secara menyeluruh secara totalitas dalam bentuk negara berdasarkan syariat Islam, hal ini akan mengancam kepentingan penjajahan mereka di negeri-negeri Islam. “Ini akan membuat kapitalisme yang sedang sakaratul maut akan semakin terjerumus ke dalam kehancurannya. Ini yang tidak mereka inginkan,” ujarnya.
Ia menilai sesungguhnya rekomendasi seperti ini mirip dengan rekomendasi yang pernah disampaikan oleh Snouck Hurgronje untuk mengalahkan pejuang-pejuang Mujahidin Aceh yang sulit dikalahkan oleh Belanda. “Maka salah satu rekomendasinya itu adalah memisahkan Islam dan politik,” ungkapnya.
Menurutnya, Islam dan politik itu satu hal yang tidak bisa dipisahkan karena ajaran Islam adalah ajaran yang totalitas yang mengatur seluruh aspek kehidupan. “Dalam Al-Qur’an, di samping Allah Swt. mewajibkan sholat, Allah Swt. juga mewajibkan perang bagi kaum Muslimin. Di samping mewajibkan shoum, Islam juga mengatur ketaatan kepada pemimpin,” bebernya.
Hal ini menurutnya, adalah masalah politik. “Karena itu Islam dan politik tidak bisa dipisahkan. Karena politik dalam Islam merupakan pengaturan urusan-urusan rakyat, urusan-urusan umat yang itu wajib diatur berdasarkan syariat Islam,” ujarnya.
Ia menilai serangan masif kepada umat Islam yang menyerang Islam politik sesungguhnya itu menyerang Islam. “Karena Islam dan politik tidak bisa dipisahkan dan secara intelektual, ini mencerminkan kegagalan sistem kapitalisme berhadapan dengan Islam. Karena serangan yang masif ini, disertai dengan kebohongan, tindakan represif dan pendekatan kekuasaan negara untuk membungkam umat Islam,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Farid menilai hal ini tidak akan bisa menghentikan kebangkitan Islam yang akan diperoleh umat Islam ketika umat Islam menyatukan seluruh aspek kehidupan di bawah kekuasaan politik Islam yakni di bawah otoritas negara yang didasarkan kepada syariat Islam. Itu tidak akan bisa dibendung oleh Barat karena keinginan umat untuk melepaskan diri dari penjajahan semakin kuat. “Keinginan umat untuk membebaskan diri dari kapitalisme semakin kuat dan keinginan umat untuk bersatu di bawah naungan Khilafah Islam yang akan menerapkan Islam secara totalitas juga semakin menguat,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it