Norwegia Tarik Modal 16 Perusahaan Terkait Okupasi Israel, Pengamat: Harusnya Menjadi Pelajaran

Mediaumat.news – Sikap Norwegia yang tarik modal 16 perusahaan terkait okupasi Israel harusnya menjadi pelajaran bagi kita. “Sikap ini harusnya menjadi pelajaran bagi kita semua terkait sikap terhadap Israel. Israel itu jelas penjajah yang harus disikapi dengan tegas, out dari seluruh wilayah Palestina,” tutur Pengamat Politik Islam dan Militer Dr. Riyan, M.Ag kepada Mediaumat.news, (6/7/2021).

Meskipun, menurut Riyan, sikap Norwegia didasari oleh kepentingan tetapi mereka sadar juga walaupun orang kafir itu saling membantu, jika merugikan, merekapun akan keluar dari persekongkolan itu.

Ironisnya, penguasa negeri muslim tidak melakukan hal yang sama. Ia mengatakan, yang membackup Israel adalah penguasa-penguasa muslim yang berkhianat. “Ada ungkapan ‘Israel itu bayangan dari penguasa-penguasa muslim pengkhianat’, artinya, kalau penguasa pengkhianat itu dihilangkan maka hilanglah eksistensi Israel,” jelas Riyan.

Riyan memandang, mengapa mereka (penguasa negeri muslim) bersikeras membackup Israel langsung maupun tidak langsung karena cinta dunia dan takut mati. “Penguasa yang seperti ini adalah wujud ruwaibidlah (mereka yang bodoh karena memperturutkan hawa nafsu, tapi diserahi urusan publik), sebagaimana hadits Rasulullah SAW,” jelasnya.

Menurutnya, akar masalahnya adalah Israel merupakan penjajah yang dibidani oleh Inggris dan dibesarkan Amerika. Karena itu, Riyan memandang solusi totalnya adalah mengusirnya dari bumi yang diberkahi (baitul maqdis). “Satu kata: OUT, (seharusnya) dengan jihad para tentara-tentara muslim hari ini yang dikirim penguasa-penguasa muslim,” ungkapnya.

Jika hal itu tidak bisa dilakukan, Riyan memandang penguasa-penguasa pengkhianat itu harus dihilangkan dan menggantinya dengan seorang khalifah yang akan memimpin jihad.

“Hanya dengan jihad dan khilafahlah kehormatan kaum muslimin Palestina dapat dilindungi, di manapun, termasuk kaum muslim di berbagai tempat lainnya (seperti uighur China, Rohingya Myanmar, Syrian, dll), karena pemimpin adalah perisai (junnah),” pungkasnya [] Ade Sunandar

Share artikel ini: