Normalisasi Anak Bau Kencur Dengan Entitas Yahudi Kufur
Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan UEA telah mencapai kesepakatan untuk menjalin hubungan resmi di antara mereka.
Trump mengatakan, dalam pernyataan bersama dengan Perdana Menteri (Israel) Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed, bahwa mereka berharap bahwa “terobosan bersejarah ini akan mengarah pada kemajuan proses perdamaian di Timur Tengah.” Pernyataan itu menambahkan bahwa sebagai hasil dari perjanjian ini (Israel) akan menangguhkan rencananya untuk menganeksasi sebagian besar Tepi Barat yang diduduki.
Sejauh ini, Israel tidak memelihara hubungan diplomatik dengan negara-negara Teluk Arab (BBC Arab, 14/08/2020).
**** **** ****
Dari Abu Mas’ud Uqbah Al-Anshari berkata: Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari perkataan kenabian yang pertama adalah: ‘Bila engkau tidak malu, maka berbuatlah sekehendak hatimu’.” (HR Bukhari).
Hal yang demikian itu tampak pada negara Uni Emirat Arab (UEA) dan negara-negara Teluk lainnya, yang masih berkontribusi dalam normalisasi secara rahasia, dan di bawah justifikasi formalitas, seperti Bahrain, Qatar dan Arab Saudi. Maka dari itu tidaklah mengherankan, bahwa ia mengumumkan sikap yang lemah dan hina ini agar menjadi hubungan terbuka, juga sudah tidak ada rasa malu lagi pada para penguasa kita, karena kita diam terhadap mereka, serta membiarkan mereka berani melakukan kezaliman dan kekejian, sementara kita menerima mereka orang-orang bodoh dan anak-anak yang masih bau kencur, serta laki-laki banci menjadi penguasa yang memerintah kita.
Sudah waktunya bagi kita untuk bergerak menuju kemuliaan, di mana kemarahan karena Allah telah mendorong kita untuk melawan mereka, dan mengusirnya dalam keadaan terhina, sama seperti saat mereka dulu diusir dari Madinah dan dari Khaibar. Untuk itu, tidak ada cara kecuali dengan kembali kepada Allah dan Rasul-Nya, kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya ‘alaihi ash-shalatu wa as-salamu, agar umat diperintah oleh Khalifah yang bijak dengan baiat untuk memerintah berdasarkan keduanya, sehingga Imam ini menjadi perisai di mana umat berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya.
“Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka. Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka.” (TQS Muhammad [47] : 1-3). [M. Yusuf Salamah – Jerman]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 16/08/2020.