Mediaumat.id – Pengamat Politik Kemal Idris menilai negeri-negeri Islam masih menerima sistem demokrasi karena kepandaian Barat melakukan kamuflase dan mempromosikan dengan baik.
“Kepandaian mereka melakukan kamuflase atau kemudian mereka mempromosikan dengan baik sehingga orang-orang itu mau menyokong,” tuturnya dalam acara Collaboration Talkshow, puncak rangkaian Ekspo Rajab 1443 H: Ambruknya Kapitalisme, Tegaknya Peradaban Islam, hari ketujuh yang dilakukan secara daring dan luring, Ahad (27/2/2022).
Padahal, lanjutnya, demokrasi adalah produk sistem pemerintahan yang gagal. “Para pemikir mengatakan bahwa keburukan demokrasi itu melahirkan tirani oligarki, atau kemudian tangan besi dari oligarki, kekuasaan dan pengaturan politik itu dikuasai oleh sekelompok kecil masyarakat,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa kedaulatan rakyat dalam demokrasi adalah tipuan yang realitasnya tidak pernah terjadi.” Kita bisa melihat, bahwa sesungguhnya yang menentukan itu semua adalah para oligarki, para kapitalis,” tegasnya.
Menurutnya, sudah saatnya umat Islam meninggalkan sistem demokrasi yang rusak tersebut dan jika dilakukan pendekatan dengan nash Al-Qur’an sangat bertentangan. Karena yang memiliki otoritas membuat hukum hanyalah Allah SWT. “Sekarang demokrasi itu menjadikan manusia layaknya seperti Tuhan,” tegasnya.
Karena itu, ia mengajak umat Islam agar kembali kepada sistem pemerintahan Islam. “Mari kita kembali kepada sistem pemerintahan Islam,” pungkasnya.[] Ade Sunandar