NATO Sebut Cina Tantangan Sistemik, Pertanda Hegemoni AS Terancam?
Mediaumat.news – Pernyataan KTT NATO di Brussels pada Senin (14/6) yang menyebut perilaku Cina sebagai “tantangan sistemik” dinilai Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Aswar sebagai pertanda Amerika Serikat merasa terancam.
“Cina dianggap sebagai ancaman disebabkan karena Cina mulai agresif, mulai menambah kekuatan ekonomi dan belanja militer untuk proyek-proyek ruang angkasa. Ini yang membuat akhirnya Amerika terancam hegemoninya, sehingga dominasi politik internasionalnya bisa tergeser,” ungkapnya dalam acara Kabar Petang, Star Wars: Strategi AS-Eropa untuk Menghadang Cina dan Rusia, Kamis (17/6/2021) di kanal Youtube KC News.
Di sisi lain, menurut Hasbi, strategi yang dilakukan oleh Amerika untuk menjatuhkan Cina dengan mengangkat isu bahwa Cina adalah ancaman. “Termasuk isu HAM diangkat di dalamnya. Itu adalah bagian dari strategi untuk menjatuhkan Cina secara internasional dan untuk menghalangi kekuatan Cina sehingga bisa setara dengan kekuatan Amerika di ruang angkasa,” jelasnya.
Penonton
Di saat memanasnya negara-negara maju tersebut, Hasbi menyayangkan negara Muslim hanya bisa menjadi penonton. “Kita memiliki kekayaan alam yang luar biasa, letak strategis yang sangat luar biasa, tapi kita tidak bisa bermain karena kita tidak independen,” jelasnya.
Menurutnya, masalah utama pada negara-negara Muslim adalah tidak adanya visi. “Umat Islam sekarang itu setidaknya visinya adalah bisa hidup, makan enak,” ungkapnya.
Padahal, ia menambahkan, dulu umat Islam itu memiliki visi sehingga umat Islam bisa bangkit dan menjadi negara super power. “Visi umat Islam itu apa? Menerapkan syariah dan melakukan dakwah,” jelasnya.
Jadi, menurutnya, jika umat Islam ingin bangkit, pertama harus menetapkan visi. “Kita bisa belajar pada era Nabi SAW, Khulafaur Rasyidin, bahwa mereka itu berpegang pada satu visi, yaitu visi Islam dan visi dakwah Islam keluar negeri,” pungkasnya.[] Ade Sunandar