Nasihat untuk Pengemban Dakwah, UIY: Tak Ada yang Tidak Mungkin bagi Allah

 Nasihat untuk Pengemban Dakwah, UIY: Tak Ada yang Tidak Mungkin bagi Allah

Mediaumat.info – Untuk semakin memotivasi para pengemban dakwah Islam kaffah dalam beraktivitas, terutama di penghujung dan pasca Ramadhan 1445 H, Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) menuturkan, bagi Allah SWT, enggak ada yang tidak mungkin.

“Kalau Allah sudah kasih tolong, enggak ada di muka bumi ini yang enggak mungkin,” tuturnya kepada media-umat.info, Senin (8/4/2204).

Maknanya, jika Allah SWT sudah berkehendak untuk menolong, tidak ada sesuatu yang berat dalam berdakwah kecuali ringan menyampaikan kebenaran. Begitu pula tak akan ada kegelapan kecuali menjadi terang, Lebih dari itu, tak ada hal yang membingungkan kecuali menjadi terurai.

“Itu resep paling penting,” ujarnya, terkait aktivitas dakwah yang menurut sebagian orang tidak lebih penting daripada kehidupan duniawi yang sarat problematika.

Menurutnya, ketika menghadapi permasalahan kehidupan misalnya, semua orang pasti ingin segera terselesaikan.

“Ada datang dari kita, berkat ikhtiar kita, tapi juga ada datang dari bantuan pihak lain yang memiliki kemampuan, yang memiliki kekuatan, kekuasaan bahkan,” ungkapnya, mengenai kemungkinan faktor penyebab suatu persoalan bisa terselesaikan.

Tetapi, khusus seputar bantuan pihak lain yang memiliki kekuatan atau bahkan kekuasaan, UIY memaparkan bahwa ada Zat yang Mahakuat dan Mahakuasa yakni Allah SWT.

Karenanya, kembali UIY menuturkan, apabila sedang menghadapi permasalahan kehidupan, baik kesehatan, keluarga, ekonomi, termasuk pekerjaan, misalnya, tidak boleh sekali-kali menjauh dari Allah SWT, terlebih meninggalkan aktivitas dakwah.

“Jangan menjauh dari Allah. Justru mendekat kepada Allah, mendekatlah kepada Allah,” ajaknya.

Sebagaimana banyak dijumpai klausa innallaha ala kuli syai’in qadir, yang artinya. ‘Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu’, Allah SWT sendiri telah berjanji bakal menolong siapa saja yang menolong-Nya, dalam hal ini agama Allah, Islam.

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu,” demikian firman-Nya di dalam QS Muhammad: 7.

Anggapan Keliru

Namun demikian, beber UIY, ada banyak dari umat yang masih keliru berpikir bahwa seolah-olah untuk bisa menolong agama Allah, harus menunggu waktu senggang atau setelah permasalahan pribadinya tuntas. Semisal, kebutuhan sudah tercukupi, anak-anaknya sudah besar sehingga dianggap tak merepotkan lagi. “Bukan begitu,” cetus UIY.

Tetapi dari awal umat sudah mempersiapkan hidupnya untuk dakwah. “Sejak dari awal kita itu men-set-up hidup kita ini untuk dakwah,” tandasnya, seperti telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Dengan kata lain, keteladanan paling penting yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad di antaranya adalah kehidupan beliau yang didedikasikan untuk berdakwah, yang harusnya pula diikuti oleh siapa pun yang mengaku sebagai umatnya, dengan jalan mengikuti (ittiba’) setiap dakwahnya.

Singkatnya ittiba’ dalam konteks ini, adalah upaya umat Muslim untuk mengikuti atau menuruti semua yang telah diperintahkan, dilarang, dan dibenarkan oleh Rasulullah dalam hal berdakwah, menolong agama Allah.

Dengan mengondisikan kehidupan untuk senantiasa berada di dalam lingkaran dakwah, di dalam kancah dakwah, di medan dakwah, di samudra dakwah, maka insyaAllah seluruh persoalan yang dihadapi bakal memperoleh bantuan dari Allah, seperti halnya firman Allah di dalam QS Muhammad ayat 7 sebelumnya.

Ditambah dengan ikhtiar, maka akan lebih mempermudah. “Ikhtiar itu sebagai sesuatu sunnatullah harus kita lakukan, insyaAllah Allah akan mempermudah,” sambung UIY.

Tak hanya itu, seperti yang juga disampaikan oleh Nabi SAW dalam hadits riwayat Imam at-Tirmidzi, dan ia berkata, hadits ini hasan sahih, tatkala seorang hamba menjaga agama Allah (Islam), maka Allah SWT pun akan menjaganya. Serta di saat yang sama hamba dimaksud juga bakal menjumpai-Nya di depan.

Artinya, tidak seperti beking kekuatan maupun kekuasaan yang berada di belakang, hadits tersebut menegaskan, Zat Mahakuat, Mahakuasa berada di depan seorang hamba yang senantiasa memperjuangkan agama Allah, agar seluruh umat kembali bisa melanjutkan kehidupan Islam.

Lantaran itu, sekali lagi UIY berpesan, tak boleh ada problem apa pun yang menghambat, menahan atau menghalangi umat berdakwah, berjuang untuk izzul Islam wal Muslimin, atau kemuliaan Islam dan kaum Muslim.

“InsyaAllah dengan begitu Allah akan memberi pertolongan, dan persoalan-persoalan itu akan teratasi,” pungkasnya. [] Zainul Krian

 

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *