Mediaumat.news – Nasib para peternak ayam petelur saat ini dinilai mengenaskan, pasalnya harga telur hasil produksi mereka jatuh di bawah harga yang ditetapkan oleh pemerintah, oleh karena itu saat ini juga dibutuhkan keberpihakan yang jelas dari pemerintah kepada para peternak. Hal ini diungkap oleh Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas.
“Untuk itu kita tentu saja betul -betul berharap akan adanya sikap affirmatif action atau keberpihakan yang jelas dari pemerintah kepada para peternak ayam petelur dari elemen rakyat kecil ini karena kalau tidak maka nasib dan usaha mereka tentu akan berkembang menjadi semakin mengenaskan dan bangkrut, dan hal tersebut tentu jelas tidak kita inginkan,” jelasnya kepada Mediaumat.news, Selasa (12/10/2021).
Anwar menjelaskan, kasus ini terjadi diakibatkan terjadinya pelanggaran oleh para pengusaha besar yang semestinya mereka hanya boleh ikut melakukan budi daya sebanyak 2 persen. Namun faktanya secara nasional sudah mencapai 15 persen. Tentu jelas sudah melebihi porsi yang ditentukan oleh pemerintah.
“Sehingga suplai telur tentu akan meningkat dengan tajam akibatnya karena suplai meningkat dan permintaan juga menurun karena hotel-hotel dan restoran-restoran belum bisa berjalan seperti biasa karena covid-19 maka harga telur tentu jelas akan jatuh. Untuk itu pemerintah harus turun mengontrol pasar,” ungkapnya.
Menurut Anwar, seharusnya pemerintah jangan membiarkan pasar berjalan secara bebas tanpa kontrol, jika hal demikian terus berlangsung dan tidak dikendalikan maka peternak yang merupakan rakyat kecil tentu akan tiarap tergilas oleh pengusaha-pengusaha besar sehingga angka pengangguran dan kemiskinan akan meningkat.
“Dan hal demikian tentu jelas tidak kita inginkan. Untuk itu ketetapan pemerintah yang mengalokasin hanya 2 persen untuk pengusaha besar harus ditegakkan dan tidak boleh dilangkahi agar stabilitas harga dapat terjaga sehingga gairah para peternak kecil untuk tetap berusaha bisa terjaga dan terpelihara,” tegas Anwar.
Ia mengusulkan, dalam jangka pendek pemerintah diharapkan bisa membeli produksi telur mereka dan dibagikan kepada masyarkat miskin di masa PPKM ini, dengan tujuan agar usaha mereka tidak semakin mengenaskan.
“Ini penting karena dengan adanya langkah dan kebijakan ini maka semua pihak bisa merasa untung dan diuntungkan dan adanya perasaan itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara jelas sangat diperlukan,” pungkas Anwar.[] Fatih Solahuddin