Nafais Tsamarat: Ya Allah, Aku Berlindung Kepada-Mu dari Keburukan Penguasa

 Nafais Tsamarat: Ya Allah, Aku Berlindung Kepada-Mu dari Keburukan Penguasa

Mutharrif berkata:

«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ السُّلْطَانِ، وَمِنْ شَرِّ مَا تَجْرِي بِهِ أَقْلَامُهُمْ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَقُولَ قَوْلًا حَقّاً فِيْهِ رِضَاكَ أَلْتَمِسُ بِهِ أَحَداً سِوَاكَ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَتَزَيَّنَ لِلنَّاسِ بِشَيْءٍ يَشِينُنِي، وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَكُوْنَ عِبْرَةً لِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ، وَأُعُوْذُ بِكَ أَنْ يَكُوْنَ أَحَدٌ مِنْ خَلْقِكَ أَسْعَدَ بِمَا عَلَّمْتَنِي مِنِّي، وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَسْتَغِيْثَ بِمَعْصِيَةٍ لَكَ مِنْ ضُرٍّ يُصِيْبُنِي«

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan penguasa, dan dari keburukan apa yang dibuat oleh pena-pena mereka. Aku berlindung kepada-Mu dari mengatakan kebenaran yang seharusnya untuk mencari ridha-Mu, namun dengannya justru untuk mencari ridha seseorang selain-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari pencitraan yang justru menodai diriku. Aku berlindung kepada-Mu dari dijadikan pelajaran (keburukan) oleh seseorang di antara hamba-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari seseorang di antara hamba-Mu yang ia justru lebih bahagia dariku dengan apa yang Engkau ajarkan kepadaku. Dan aku berlindung kepada-Mu dari meminta pertolongan dengan cara bermaksiat kepada-Mu untuk selamat dari bahaya yang menimpaku.” [Dikutip dari kitab ‘Uyūn al-Akhbār, Abu Muhammad Abdullah bin Muslim bin Qutaibah ad-Dainuri, al-Maktab al-Islami (Beirut), 2/314].

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 21/01/2022.

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *