Nabi Berulang Dinista, Pengamat: Karena Umat Islam Lemah di Mata Dunia

Mediaumat.id – Fenomena penistaan kepada Nabi Muhammad SAW, ajaran Islam dan umat yang terus terjadi di mana-mana dan baru-baru ini di India, dinilai Pengamat Politik Internasional Hasbi Azwar karena umat Islam sudah tidak kuat atau dipandang lemah di mata dunia.

“Mengapa umat Islam saat ini itu mudah sekali menjadi obyek eksploitasi, obyek penghinaan, obyek penjajahan, obyek pengusiran dan lain sebagainya, saya kira itu karena power atau umat Islam itu sudah tidak kuat di mata dunia,” ujarnya dalam acara Fokus: Berulang Penghinaan Kepada Nabi di India, Sampai Kapan? di kanal YouTube UIY Official, Ahad (13/6/2022).

Hasbi melihat, karena umat Islam lemah, maka musuh-musuh atau orang yang tidak suka pada Islam punya legitimasi untuk melakukan hal yang mereka inginkan terhadap Islam.

Hasbi memandang, dalam konteks kasus penghinaan Nabi di India ini agak aneh. Ia mempertanyakan kenapa umat Islam atau negara-negara Muslim baru berteriak sekarang, padahal penghinaan pada Islam itu sudah terjadi di India secara besar-besaran beberapa tahun terakhir ini.

Sebab kata Hasbi, penghinaan terhadap Islam bukan hanya penghinaan kepada Nabi saja, tapi juga penghinaan pada ajaran-ajaran Islam. Dan di India hal itu dimotori dan dimotivasi oleh pemerintah yang berkuasa di India sekarang, dengan memberikan legitimaai kepada kelompok Hindu nasionalis untuk melakukan kriminalisasi dan persekusi terhadap Muslim.

Ia mencontohkan, umat Islam pada saat hari raya Hindu tertentu itu dipaksa untuk menutup toko mereka, umat Islam di India juga menjadi korban berbagai macam isu hoaks di antaranya dianggap memaksa orang India masuk Islam, mengebom dan menghancurkan India karena Muslim dianggap teroris, dan terakhir ada seorang Muslim dipukuli hingga masuk rumah sakit hanya karena membawa daging sapi.

“Nah inilah sebenarnya bagian dari penghinaan atau penodaan terhadap Islam, tidak terbatas kepada penghinaan pada Nabi saja. Itu terjadi saya kira bukan hanya di India ya,” pungkas Hasbi.[] Agung Sumartono

Share artikel ini: