Mustafa Kemal dan Penghapusan Khilafah

Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada pemimpin orang-orang yang pertama dan orang-orang yang terakhir.

Sejak berdirinya negara Islam di kota Nabi (Madinah al-Munawwarah), umat Islam telah dipersatukan oleh semangat persaudaraan seiman dan ikatan akidah Islam, negara mereka satu, kebangsaan mereka satu, yaitu kebangsaan Islam. Mereka tidak mengenal nasionalisme jahiliyah yang kemudian mencabik-cabik persatuan mereka, di mana sebelumnya mereka begitu kuat kokoh seperti bukit yang menjulang tinggi melawan serangan tentara salib, meski kadang-kadang lemah menghinggapinya, namun orang-orang kafir merencanakan sebuah kelicikan yang hebat, “Sungguh mereka (orang kafir) merencanakan tipu daya yang jahat. Dan Aku pun membuat rencana (tipu daya) yang jitu. Karena itu, berilah penangguhan kepada orang-orang kafir. Berilah mereka kesempatan untuk sementara waktu.” (TQS. Ath-Thariq [86] : 15-17). Kemudian penyesatan mereka menjelma pada diri seorang pria yang bernama Mustafa Kemal Ataturk. Dan ketika kami menulis artikel ini tidak lain kecuali untuk mengambil pelajaran dari sejarah, sebagaiuana perkataan seorang penyair:

اقْرَأُوا التَّارِيْخَ إِذْ فِيْهِ العِبَر * ضَلَّ قَومٌ لَيْسَ يَدْرُونَ الخَبَر

Bacalah sejarah, sebab ada pelajaran di dalamnya

Tersesatlah mereka yang tidak tahu ceritanya

Siapa Ataturk itu? Mustafa Kemal Ataturk lahir pada tahun (1299 H./1880 M.) di kota Tesalonika, yang berada di bawah kendali Kekhalifahan Ottoman. Ayahnya, Ali Reza Effendi, seorang pegawai bea cukai. Ada banyak keraguan tentang garis keturunan Mustafa. H. C. Armstrong dalam bukunya: “Gray Wolf The Life of Kemal Ataturk” menjelaskan bahwa kakek-nenek Mustafa Kemal adalah orang Yahudi yang mengungsi dari Spanyol ke Tesalonika, mereka disebut Yahudi Donma, dan mereka mengaku telah masuk Islam.

Tony berkomentar tentang silsilah Mustafa Kemal, dengan mengatakan bahwa darah Yahudi mengalir di pembuluh darah keluarga Kemalis. Tesalonika adalah tempat tinggal orang Yahudi selama cobaan berat menimpa mereka, dan mereka menyelamatkan dari kehancuran yang menghantuinya dengan memeluk Islam …. Osama Ainay berkata: Yahudi Donma sangat bangga dengan Ataturk, bahkan sangat percaya bahwa dia adalah bagian dari mereka. Argumen mereka dalam hal ini adalah bahwa Ataturk mengungkapkan niatnya melawan Islam ketika dia mengambil alih kekuasaan.

  • Mulai Bersinar

Ataturk lulus dari Akademi Militer dengan pangkat Letnan, dan setelah lulus ia diangkat sebagai Perwira di Angkatan Darat Ketiga di Tesalonika, dan bintangnya mulai bersinar ketika ia diangkat menjadi Komandan Divisi ke-19 selama Perang Dunia I, dan dipromosikan ke pangkat Kolonel, kemudian Brigadir setelah pasukan Inggris berpura-pura kalah di depannya dua kali.

  • Pemimpin Boneka

Permainan global untuk melenyapkan Khilafah Utsmaniyah membutuhkan pahlawan buatan yang di depannya pasukan tentara sekutu akan mundur. Pemimpin itu dibuat oleh intelijen Inggris di tangan seorang intelijen Inggris (Armstrong), di mana Mustafa kemal memiliki hubungan yang kuat dengannya di Palestina dan Suriah ketika Ataturk menjadi Komandan Tentara Utsmani di sana. Karena hubungan yang intim dengan intelijen Inggris, ia meninggalkan pertahanan Palestina. Lalu, ia mengakhiri pertempuran dengan Inggris dan membiarkan mereka maju ke utara tanpa perlawanan, dan mengeluarkan perintah untuk berhenti bentrok dengan Inggris.

Perlu disebutkan bahwa Ataturk banyak melarikan diri dari depan musuh, sampai dikatakan bahwa berita ia melarikan tersebar dari Syam hingga Anatolia pada Perang Dunia I.

Pada tahun 1338 H., Sekutu dan Yunani menduduki Izmir, maka Mustafa Kemal muncul sebagai juru selamat kehormatan Negara Usmani. Dia membangkitkan semangat jihad di hati orang Turki dan mengangkat Al-Qur’an. Lalu, pasukan Sekutu mundur di hadapannya (meskipun mereka mampu mengalahkannya!). Sehingga dunia Islam bersukacita atas kemenangan ini! Dan dia pun disebut al-Ghāziy, dan para penyair turut memujinya, sampai Syauqi berkata:

اللَهُ أَكبَرُ كَم في الفَتحِ مِن عَجَبٍ * يا خالِدَ التُركِ جَدِّد خالِدَ العَرَبِ

Allah Maha Besar, penaklukannya sungguh membuat terharu

Wahai Khalid Turki, Khalid Arab dengan tampilan baru

Begitulah, kaum Muslim tertipu oleh dajjal (sang raja penipu) politik ini. Jadi, tidakkah kita mengambil manfaat dari pelajaran sejarah?!

  • Penghapusan Khilafah Islam

Setelah ia menjadi pemimpin dan pahlawan yang berperang membela umat Islam, ia mulai berpikir tentang bagaimana mencapai kekuasaan dengan dukungan kaum Zionis dan tentara salib yang membenci Khilafah Islam. Pada tahun 1909 M, Zionisme global mengatur peristiwa yang dikenal dalam sejarah sebagai peristiwa 31 Maret. Gejolak besar di ibukota ini didorong oleh perencanaan Yahudi Eropa dengan para tokoh (Asosiasi Persatuan dan Kemajuan, Jam’yyah Al-Ittihād wa Al-Taraqqi), di mana Ataturk adalah salah satu pemimpinnya untuk memberhentikan Sultan Abdul Hamid II rahimahullah (semoga Allah merahmatinya). Sultan benar-benar diberhentikan, dalamhal ini Asosiasi Persatuan dan Kemajuan secara salah dan penuh kebohongan menuduhnya dengan tuduhan-tuduhan berikut:

1- Mengatur peristiwa 31 Maret.

2- Membakar Al-Qur’an.

3- Melakukan pemborosan.

4- Melakukan kezaliman dan membuat pertumpahan darah.

Diketahui bahwa Asosiasi Persatuan dan Kemajuan, Jam’yyah Al-Ittihād wa Al-Taraqqi mengadopsi ide-ide Barat, tetapi menggunakan ekspresi keagamaan untuk menarik pendukung dalam melawan Khalifah kaum Muslim.

Setelah Sultan Abdul Hamid diberhentikan, saudaranya Muhammad Rasyad mengambil alih Kekhalifahan, tetapi dia tidak memiliki kekuasaan sama sekali, sebab kekuasaan sebenarnya ada di tangan Asosiasi Persatuan dan Kemajuan, Jam’yyah Al-Ittihād wa Al-Taraqqi. Pada tahun 1314 H./1923 M., Perjanjian Lausanne diberlakukan pada Turki dengan semua syarat yang dikenal sebagai empat syarat Curzon (ia adalah kepala delegasi Inggris di Konferensi Lausanne). Berikut inilah syarat-syarat yang diterima oleh Ataturk:

1- Memutuskan semua hubungan antara Turki dan Islam.

2- Menghapus Khilafah Islam sepenuhnya.

3- Mengusir Khalifah dan para pembela Islam dari dalam negeri, serta menyita semua harta benda Khalifah.

4- Mengadopsi konstitusi sipil menggantikan konstitusi Turki yang lama.

Pada tahun 1324 H./1924 M., Mustafa memanggil Asosiasi untuk sebuah pertemuan di mana ia mempresentasikan rancangan resolusi untuk menghapuskan Khilafah, yang ia sebut “tumor abad pertengahan”. Resolusi tersebut, termasuk pengasingan Khalifah, disahkan pada hari berikutnya tanpa diskusi. Dengan demikian, melalui tangan Kemal Ataturk telah dipadamkan nyala Khilafah, di mana kaum Muslim selama berabad-abad menjadikannya sebagai simbol persatuan dan kelangsungan institusinya.

  • Beberapa Pengaruhnya Setelah Dia dan Partainya Berkuasa

Tidak ada seorang kriminal yang berafiliasi dengan Islam, yang dikenal dalam sejarah kaum Muslim, yang seperti Ataturk dan Partai Rakyat Republik yang didirikannya. Ini adalah beberapa kejahatan mereka terhadap umat Islam:

1- Mengabaikan Konstitusi tahun 1347 H./1928 M., bahwa Turki adalah negara Islam

2- Pada tahun 1342 H., menghapus Khilafah Islam, di mana kaum Muslim bersatu di bawah panjinya.

3- Mengabaikan pendidikan agama, kemudian pada tahun 1352 H./1933 M., menghapus dan menutup Fakultas Syariah di Universitas Istanbul.

4- Pemerintah Turki mengakui negara Yahudi di Palestina, meskipun rakyat Turki menolaknya.

5- Memaksakan pendidikan berbaur antara laki-laki dan perempuan.

6- Menghapus pengadilan syariah, serta melaksanakan konstitusi sipil Swiss, undang-undang pidana Italia, dan undang-undang perdagangan Jerman.

7- Mengubah Masjid Hagia Sophia menjadi museum, dan Masjid Muhammad Al-Fatih diubah menjadi gudang.

8- Membatasi jumlah masjid, dan hanya diperbolehkan ada satu masjid di setiap daerah dengan keliling 500 meter.

9- Menghapus hijāb (pakaian sesuai syariah yang menutupi seluruh tubuh) wanita dan mendorong mereka untuk membukanya, serta menghapus perwalian laki-laki atas wanita, sebagaimana yang diperintahkan Islam.

10- Memberlakukan huruf latin, menggantikan huruf Arab.

11- Melarang adzan dalam bahasa Arab.

  • Kematiannya:

Sang kriminal ini meninggal pada tahun 1356 H. setelah ia mengubah Turki yang merupakan pusat Khilafah Islam menjadi negara non-agama (sekuler). Bahkan ia berwasiat sebelum matinya, untuk tidak dishalati jenazahnya. Na’ūzu billah min dzalik! [Musa bin Zakir Al Harbi]

————–

Daftar Bacaan:

Ad-Daulah Al-Utsmāniyah ‘Awāmil Al-Nuhūdh wa Asbābi Al-Suqūth, Dr. Muhammad Ali Al-Shalabiy; Al-Mawsūʻah al-Muyassarah fī al-Tārīkh al-Islāmī, Farīq al-Buḥūth wa-al-Dirāsāt al-Islāmīyah (Fidā); Al-Asrār Al-Khafiyah warā’a Ilghāi Al-Khilāfah Al-Islāmiyah, Dr. Mustafa Muhammad Hilmy; Makalah oleh Al-Ustadz Mustafa Asyur; dan Ensiklopedia: Wikipedia.

Share artikel ini: