Multaqo Ulama Sukajaya Bogor: Menolak Khilafah, Menolak Ajaran Islam

 Multaqo Ulama Sukajaya Bogor: Menolak Khilafah, Menolak Ajaran Islam

Khilafah adalah ajaran Islam. Menolak khilafah, sama artinya menolak ajaran Islam. Hal itu dikatakan Ust Harun Ar Rasyid saat menjadi pembicara dalam Multaqo Ulama di kampung Jambu desa Kiara Pandak, kecamatan Sukajaya, Bogor ( 7/4).

Dalam multaqo ulama yang digelar di Madjlis Ta’lim Miftahusibyan pimpinan KH. Kholil Al Faruqi, Ketua MUI Kecamatan KH Tajuddin, mengucapkan terima kasih atas kehadiran para ulama dan tokoh dalam acara Multaqo Ulama ini.

Ust Harun Al Rasyid mengawali bicaranya bahwa j kita semua mengaku beriman, maka keimanan ini harus dibuktikan secara nyata berupa ketaatan mutlak kepada Allah Swt dan Rasul-Nya.

Dusta jika mengaku beriman, tetapi tidak mengikuti ajaran Allah dan Rasul-Nya di dalam setiap ucapan dan perilaku.

Iblis beriman kepada Allah, tetapi karena tidak taat, iblis Allah golongkan sebagai kafir.

Umat Islam adalah umat terbaik dan Allah telah berjanji akan menjadi Umat Islam berkuasa di muka bumi.

Namun faktanya saat ini muslim, hidup bagai unta yang mati kehausan di padang pasir, sedangkan di punggungnya membawa air. Umat Islam miskin, direndahkan, terdzolimi dimana-mana tanpa bisa membela diri, padahal sungguh bumi kaum muslim sangat kaya raya.

Hal ini penyebabnya karena Umat Islam telah meninggalkan agamanya. Umat Islam tidak mau memakai hukum Islam untuk mengatur kehidupannya. Umat Islam justru menggunakan hukum Jahiliyah, seperti Demokrasi, Sekularisme dan Kapitalisme.

Oleh karenanya, sudah saatnya Umat Islam meninggalkan Demokrasi dan menggantikannya dengan Islam melalui institusi Khilafah.

Oleh karenanya Jika hari ini masih ada sebagian umat Islam yang menolak Khilafah, berarti dia menolak ajaran Islam.

Di akhir pemaparannya, Ust Harun Al Rasyid mengajak para hadirin, para kyai, ustad dan tokoh untuk bersama – sama berjuang menegakkan Islam sebagai peraturan kehidupan secara bersama-sama.[]

Sumber: shautululama.co

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *